Hujan sekitar 2 jam lebih yang mengguyur Samarinda siang kemarin benar-benar membuat warga di Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang pusing. Ketinggian air mencapai 1 meter melumpuhkan aktivitas warga, khusunya yang hendak melintas di depan Jalan Mugirejo, Jumat (30/5) pukul 14.00 Wita.
Deretan macet panjang kendaraan hingga mencapai beberapa kilometer, tidak bisa dihindari. Ratusan warga dan puluhan kendaraan terjebak di tengah genangan air di Jalan Mugirejo. Untuk tetap bisa beraktivitas, warga harus rela berbasah-basah.
Sementara di Jalan Wahid Hasyim juga terjadi kemacetan cukup panjang. Hal itu diakibatkan banjir yang cukup dalam di beberapa titik. Khususnya di depan SPBU dan di depan gerbang Perumahan Sempaja Lestari.
Gang Ahim disesaki kendaraan baik motor maupun mobil hingga mengular ke Jalan PM Noor, sehingga membuat jalan tersebut juga macet. Ditambah lagi banyak warga saling berebut jalan dan tidak mau mengalah.
Hal serupa juga terjadi di Simpang Empat Sempaja, Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Sempaja Selatan. Untuk menghindari banjir, warga memilih menggunakan jalan alternatif di Gang Ahim. Namun karena kendaraan tumpah di sana, kemacetan tidak terhindarkan.
Macet cukup parah juga terjadi di perempatan Jalan DI Pandjaitan-Jalan PM Noor. Hal ini diakibatkan banjir yang terjadi di Jalan DI Pandjaitan, khususnya simpang tiga menuju Perumahan Alaya.
Banjir terparah dialami warga di Jalan Lempake Tepian, Kelurahan Gunung Lingai. Informasi terakhir menyebutkan, ketinggian air mencapai satu meter lebih. Puluhan rumah warga terendam, khsusnya di RT 02, termasuk rumah salah satu Ketua RT Zaenudin. “Kami dapat banjir kiriman dari Kelurahan Lempake,” tuturnya.
Kelurahan Lempake tak kalah parahnya. Jalan Kebon Agung dan Gunung Kapur nyaris tidak bisa diakses kecuali dengan berjalan kaki di tengah genangan air. Ratusan rumah warga juga terendam, tidak ketinggalan kantor Kelurahan Lempake yang juga kebanjiran. “Kantor kami sudah masuk hingga sekitar 20 Cm,” kata Lurah Lempake Nurharyanto.
Akibat banjir yang membanjiri rumah warga di Lempake, aktivitas warga lumpuh hingga pukul 21.00 Wita. Nurharyanto belum bisa memastikan penyebab air yang sangat tinggi tersebut, namun secara umum hujan di Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang memang cukup deras. “Secara umum Kelurahan Lempake kebanjiran, termasuk rumah saya. Kalaupun ada yang tidak masuk ke rumah, itu karena rumah warga sudah ditinggikan,” papar Nurharyanto. [] RedFj/SP