Rencana besar pembangunan infrastruktur terus bergulir di Samarinda. Rel kereta api kelak bakal berdiri di ibu kota Kaltim ini. PT Kereta Api Borneo disebut tengah mengkaji dan melakukan pendataan untuk pembangunan rel kereta api dari Balikpapan ke Samarinda.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Maloy Yadi Sabian Noor mengatakan, pembangunan rel kereta api di Kaltim bakal dimulai pada 2016, asal pembebasan lahan lancar. Rel kereta api sepanjang 203 kilometer dari Kutai Barat (Kubar) sampai Balikpapan tersebut diprediksi rampung dalam dua tahun. “Dua tahun tahap pembangunan selesai. Jadi, 2018 atau 2019 mulai operasional,” ucapnya di Gubernuran, kemarin (10/6).
Dikatakan, saat ini progres pembangunan rel kereta api sedang tahap sosialisasi. Beberapa mitra dari perusahaan tambang yang konsesinya dilewati rencana rel, disebut sudah paham rencana ini. Apalagi perusahaan tambang dimaksud turut afiliasi dengan PT Kereta Api Borneo, sehingga tak jadi persoalan.
“Tinggal milik lahan masyarakat dan perkebunan yang perlu dirembuk,” tutur mantan kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kaltim tersebut. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak disebut telah meminta tim 9 di kabupaten/kota yang jadi lokasi proyek ini, membantu dalam pembebasan lahan. Ini agar rencana pembangunan lancar dan tak meleset.
Adapun rel kereta api bakal terbangun dari Kubar hingga pelabuhan di Balikpapan. Rel turut melewati Penajam Paser Utara (PPU). Dengan panjang sekitar 203 kilometer, izin kereta api dari Kementerian Perhubungan sudah dikantongi. Namun demikian, izin kereta api khusus bagi angkutan barang, terutama batu bara.
Kendati demikian, tak menutup kemungkinan jika dalam 5-10 tahun berikutnya, peruntukkan kereta api bisa untuk angkutan lain, terlebih penumpang. PT Kereta Api Borneo mulai merancang dan mengumpulkan data untuk membangun rel dari Balikpapan ke Samarinda. Rute ini bakal diperuntukkan kargo dan penumpang.
Sebagai informasi, rencana pembangunan rel kereta api di Kaltim bergulir di tiga titik potensial. Selain dari Kubar ke Balikpapan, ada pula rencana pembangunan rel dari Kutai Kartanegara (Kukar)-Lubuk Tutung, Kutai Timur (Kutim). Proyek ini dibangun oleh Gunung Bayan Resources dengan rel sepanjang 145 kilometer.
Sebelum itu, pembangunan rel kereta api telah diagendakan di Muara Wahau-Lubuk Tutung di Kutim. Ini merupakan investasi dari Ras Al- Khaimah Minerals and Metals Invesments (RMII), investor asal Uni Emirat Arab (UEA), dengan panjang 135 kilometer. Dua rel kereta api ini bakal saling terhubung.
Pendataan BPPMD Kaltim, rel kereta api dari Muara Wahau hingga Lubuk Tutung oleh RMII memiliki nilai investasi USD 900 juta. Sementara modal yang ditanamkan investor Rusia di rel kereta api dari Kubar-PPU-Balikpapan, mencapai 2.423,11 juta USD. []RedFj/KP