Kereta Api Solusi Menjawab Isolasi

TANA TIDUNG – Isolasi beberapa permukiman, baik kampung, desa dan kecamatan yang ada di Kabupaten Tana Tidung (KTT) sudah mendapatkan solusi, yakni untuk membukanya dibangun rel kereta api. Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung sedang mempersiapkan jalurnya.

Jalur kereta api tersebut nantinya agar armada kereta api dapat menembus sejumlah daerah di KTT untuk mengakut barang dan orang. Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Ilir yang sekarang masih terisolasi jalan darat, nantinya juga akan dibuka aksesnya melalui program kereta api ini.

Rencana tersebut merupakan hasil tinjauan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ke Tana Tidung beberapa waktu lalu. Sehingga, Pemkab sedang mengkaji dan pelajari rencana membangun jalur kereta api khusus barang tersebut.

Bupati Tana Tidung, H Undunsyah kepada wartawan menjelaskan, pembangunan jalur kereta api sepanjang 68 kilometer dengan lebar 5 meter hingga 7 meter untuk satu sisi jalan, sedangkan sisi lain akan dibangun drainase yang sedang dipelajari, sebelum memastikan pembangunan tersebut.

“Untuk jalur kereta api khusus barang ini, diperlukan untuk akses masyarakat antar kecamatan ini kedepannya. Karena kita punya lebar jalan cukup besar, sekitar 60 meter. Jadi, bisa dibuat jalur kereta api dan sisi lainnya akan dibangun drainase,” terangnya.

Menurutnya, pembangunan jalur kereta api itu akan diwujudkan, guna menunjang akses masyarakat. Khususnya akses moda transportasi masyarakat di pesisir. Seperti warga Kecamatan Sesayap Ilir, khususnya Desa Bebatu, Bandan Bikis, Menjelutung dan Sengkong kesulitan untuk mencapai Ibukota kabupaten.

“Kalau ingin datang ke Tideng Pale, harus menyeberang dan tak ada jalur transportasi laut. Kecuali menunggu speedboat yang lewat. Hal ini perlu biaya tak sedikit untuk pulang pergi,” urainya.

Karena itu, Pemkab memiliki harapan dengan rencana membangun jalur kereta api itu, masyarakat memiliki alternatif untuk bepergian dan menuju kota. Adapun pembangunan jalur kereta api dimungkinkan akan belajar atau studi banding lebih dulu.

“Kita akan pelajari lebih dahulu, setelah itu kita mulai perencanaan, untuk persiapan anggaran dan materialnya, utamakan bangun drainase dulu. Sehingga pembuangan dan aliran air berjalan baik, sehingga pembangunan jalur kereta api segera dilakukan,” tambahnya. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com