KOTAWIRING TIMUR – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit memprediksi, hujan deras berpotensi kembali mengguyur Sampit dan sekitarnya pada Kamis besok (29/10).
“Untuk Kamis pagi hingga Jumat pagi, cuaca Sampit diprediksi berawan dan berpotensi hujan disertai badai guntur, namun asap kemungkinan masih terjadi,” kata Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni di Sampit, Rabu (2 7/10).
Cuaca di Kotawaringin Timur diharapkan terus membaik. Intensitas hujan diharapkan meningkat agar kebakaran lahan yang masih terjadi segera padam sehingga kabut asap benar-benar hilang.
Sepanjang Rabu (27/10) pagi hingga siang, udara Sampit terasa segar karena asap nyaris tidak terlihat. Asap tipis baru terlihat muncul pada sore, namun kemudian kembali berkurang seiring makin kencangnya tiupan angin.
“Untuk jarak pandang Kamis (29/10) diperkirakan berkisar 100 hingga 1000 meter, suhu 22 hingga 34 derajat celsius, kelembaban udara 50 hingga 99 persen. Ketinggian gelombang berkisar 1,25 hingga 2 meter. Arah angin dari Tenggara hingga Selatan dengan kecepaan 5 sampai 14 km/jam,” jelas Yulida.
Masyarakat sangat berharap hujan kembali turun, khususnya di lokasi-lokasi kebakaran lahan karena lokasi kebakaran yang terjadi belakangan ini sangat jauh sehingga sulit dijangkau tim melalui jalur darat, sedangkan pemadaman melalui udara sering terkendala terbatasnya jarak pandang akibat asap.
Hujan juga sangat dibutuhkan agar kebakaran lahan gambut di daerah ini benar-benar padam. Saat ini diperkirakan api membakar hingga ke dalam tanah, bahkan hingga kedalaman sepuluh meter, meski api di permukaan tanah telah padam.
“Saat ini api sudah masuk di kedalaman 10 meter. Kalau disiram pakai water booming pun sulit. Selain tetap berupaya di lapangan, kami mengajak masyarakat menggelar shalat istisqa atau berdoa sesuai agama masing-masing agar Tuhan menurunkan hujan,” kata Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan Kotawaringin Timur yang juga Komandan Kodim 1015 Sampit, Letkol Kav Enda M Harahap.
Saat ini titik api terbesar di Kotawaringin Timur terdapat di kawasan Selatan, yaitu Kecamatan Teluk Sampit dan Pulau Hanaut. Selain upaya semaksimal mungkin pemadaman melalui jalur darat, peningkatan intensitas hujan diharapkan dapat benar-benar memadamkan kebakaran lahan tersebut. [] ANT