Keterangan Foto: Lebih dari 100 hektare kawasan hutan rawa gambut suaka margasatwa (SM) Giam Siak Kecil (GSK) yang masuk dalam zona inti Cagar Biosfer GSK di Desa Bagan Benio, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, terbakar hebat selama 11 hari terakhir. Selain melanda zona inti, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) secara sporadis itu juga terjadi pada luar kawasan kawasan lindung tersebut. FOTO: BBKSDA Riau

BPBD Sangat Sigap Dan Antisipasi Dalam Menghadapi Karhutla

 

BANJARMASIN – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan R Suria Fadliansyah menyatakan, sejauh ini masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dapat dikendalikan.

Selain, karena kemarau panjang yang tidak terjadi, ujar dia di Banjarmasin, Rabu (19/10/2022), satgas penanganan karhutla juga sudah sangat sigap melakukan antisipasi segala potensi yang bisa terjadi. “Jadi setiap informasi ada titik api, kami segera menanganinya, hingga tidak sampai meluas,” ujarnya.

Pihaknya pun terus mengintensifkan patroli pengawasan titik api baik melalui darat maupun udara. Suria menjelaskan siaga Karhutla di Provinsi Kalsel ini hingga 15 November 2022.

Provinsi Kalsel dalam penanganan Karhutla tahun ini, ujar dia, dilengkapi sebanyak tiga unit helikopter pembom air dan dua unit helikopter patroli. “Kalau diawasi dari udara ada titik api, segera diluncurkan unit pemadam, bisa lewat darat atau heli water bombing,” tuturnya.

Karena, lanjut Suria, jika penanganan masih bisa dilakukan lewat darat, tidak dilakukan lewat udara demi meminimalkan biaya operasional.

Menurut dia, sempat terdeteksi banyak titik api tahun ini, namun skalanya masih bisa ditangani, lantaran tidak terjadi kemarau panjang tahun ini. “Saat ini kewaspadaan kita tidak hanya karhutla, tapi yang lagi serius terkait banjir, sebab sering terjadi hujan saat ini,” ujar Suria. [] ANT KS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com