PARLEMENTARIA DPRD KALTIM – Arah kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di tahun-tahun terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim tahun 2018-2023 harus lebih mengarah pada optimalisasi kawasan strategis.
Salah satu kawasan ekonomi strategis yang seharusnya dapat menarik banyak investor dan mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, adalah Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.
Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Kaltim Henry Pailan TP, anggota Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) asal daerah pemilihan Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Berau. Kepada wartawan, Senin (14/11/2022), Henry Pailan meminta agar KEK Maloy Maloy mendapatkan perhatian khusus.
“Tahun ini sudah ada investor yang menyatakan kesungguhannya dan telah menjalin kontrak kerja sama, baik dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur maupun Pemerintah Kabupaten Kutai Timur. Ini menjadi hal yang positif, karena Maloy sempat dianggap proyek mubazir,” ungkap Henry Pailan di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda.
Melihat potensi perekonomian yang cukup menjanjikan dari sektor ekspor impor di KEK MBTK, maka perlu mendapat perhatian khusus karena masih banyak yang perlu untuk dibenahi. “Infrastruktur merupakan bagian tak terpisahkan, sebab masyarakat sekitar Maloy nantinya akan terlibat dan merasakan langsung dampak positifnya, karena itu sarana prasarana juga harus menunjang,” terangnya.
Pihaknya menilai investor tidak hanya membangun usahanya saja, tetapi pemerintahan daerah juga wajib menuntut agar perusahaan melakukan pembangunan sarana prasarana seperti akses jalan di salah satu kawasan pelabuhan terbesar di Asia tersebut.
“Kemudian program penunjang ekonomi kerakyatan yang perlu didukung melalui program pemerintahan sehingga mampu terarah sesuai dengan kebutuhan pasar,” imbuhnya. []
Penulis: Fajar Hidayat
Penyunting: Hadi Purnomo