Agar Tak Punah, Turap Dibangun di Sungai Samarinda

 

PARLEMENTARIA KOTA SAMARINDA – Akhir tahun 2022 lalu, proyek pembangunan turap sungai alam dengan nama sungai Samarinda yang terletak di jalan Tanjung Aru, Kelurahan Masjid, Kecamatan Samarinda Seberang telah selesai dikerjakan. Anggaranya senilai Rp2 miliar lebih dan bersumber dari bantuan Keuangan (Benkeu) dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Samri Shaputra

Samri Shaputra, Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengatakan bahwa proyek pembangunan turap itu telah selesai dikerjakan. Anggaran pekerjaannya dibantu provinsi dan pihak swasta karena keuangan pemerintah kota terbatas.

“Dengan dana sekitar dua miliar rupiah lebih dengan panjang 100 meter kanan dan kiri, jadi total panjang turap 200 meter dengan ketinggian tiga meter. Dengan turap itu sekarang aman sungai kita, ada sudah batas sehingga masyarakat tidak bisa lagi menambah luasan bangunannya,” papar Samri, sapaan wakil rakyat kelahiran Samarinda, 26 Oktober 1976 ini.

Menurut politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, proyek turap itu dalam rangka menyelamatkan sungai-sungai yang ada di Kota Samarinda agar tidak punah. Sudah banyak sungai-sungai alam yang dibiarkan, akhirnya lama-lama hilang, diuruk oleh masyarakat, dibuat garasi mobil atau untuk dapur belakang rumah hingga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Samarinda.

“Sungai ini juga berada di kampung Ketupat, rencana mau dijadikan tempat wisata, jadi menunjang kampung Ketupat. Tempatnya sebelumnya kumuh, setelah kita turap kiri dan kanan, kita buatkan jalan di samping kiri-kanan, dan di sungai itu, rencana mau kita lepas ikan, tujuannya sungai bisa bersih, serta bisa jadi wisata air,” ungkap Samri.

“Kita juga tidak bisa menyalahkan masyarakat sepenuhnya karena pengawasan dari pemerintah kita yang lepas. Tidak diperhatikan, dianggap masyarakat tidak berani menutup sungai, faktanya banyak yang terjadi. Penduduk semakin bertambah, tidak ada lagi lahan yang bisa dibangun, akhirnya sungai jadi sasaran,” terang Samri saat diwawancara media ini, Senin (09/01/2023). []

Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Hadi Punomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com