DISPORA KALTIM – Para pemuda berkumpul dan bersumpah bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu. Hal itu dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara indonesia.
Besarnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh keterlibatan para pemuda. Sejarah mencatat, bahwa pemuda memiliki peran sangat penting dalam setiap perubahan yang terjadi di negeri ini. Banyak sekali peristiwa sejarah kemerdekaan hingga sekarang. Sumpah pemuda pada 1928 adalah bukti satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Dan peran pemuda sebagai generasi milenial maupun Gen-Z kembali digaungkan dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Apalagi jika melihat data bahwa jumlah pemilih tetap pemilu 2024 ini ada sekitar 56,45 persen didominasi oleh generasi milenial dan Gen-Z.
Sekedar informasi, pengertian generasi milenial adalah generasi yang lahir era 80-90-an atau pada 1981-1996. Mereka saat ini berusia sekitar 24 hingga 39 tahun. Sementara Gen-Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia antara 11 hingga 23 tahun.
Hal itu pula yang menjadi topik bahasan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kepemudaan yang akan dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Rakor tersebut merupakan kegiayan kolaborasi antara Dispora Provinsi Kaltim beserta Dispora kota dan kabupaten se-Kalimantan Timur.
Hal ini juga tertuang dalam Perpu Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan dan Perpres No 43 tahun 2002, yang mengatur mengenai koordinasi lintas sektor penyelenggaran pelayanan kepemudaan.
Dalam Rakor yang akan dilaksanakan nanti, Dispora Kaltim juga akan menghadirkan beberapa narasumber yang salah satunya terkait tentang keikutsertaan pemuda dalam Pemilu yang akan diselenggarakan serentak pada tanggal 14 Februari 2024 yang akan datang.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Kepemudaan Dispora Kaltim Rasman Rading mengungkapkan, kegiatan Rakor tersebut akan menjadi menarik mengingat salah satu yang dibahas adalah mengenai peran pemuda dalam pemilu 2024.
“Menjadi menarik karena dalam pemilu kali ini, pemuda, baik generasi milenial maupun generasi -Z menjadi pemilih mayoritas yang jumlahnya mencapai 56,45 perses dari total pemilih dalam Pemilu 2024 ini,” katanya.
Dia mengatakan, generasi muda merupakan entitas penting yang dapat mempertahankan eksistensi dan pengaruh dari sebuah kebijakan yang dilakukan pemimpin. Pentingnya peran generasi muda dalam menyokong Pemilu 2024 membuat mereka harus cerdas dalam bertindak serta selektif dalam memilih pemimpin.
“Pemuda jangan bersikap ikut arus dan oportunis. Pemuda dapat berpartisipasi pada pemilu dengan real, selektif memilih pemimpin yang kapabel, aspiratif dan akomodatif,” ujarnya.
Rasman juga berharap, bahwa para pemuda dapat ikut terlibat aktif dalam pemilu nanti. Terutama dalam menyalurkan hak politiknya memberikan suara kepada calon pilihannya.
Tak hanya itu, Rasman juga mengajak para pemuda ikut memberikan informasi tentang pemilu kepada publik, tidak saling menjelekan dan mengadu domba. Serta menangkal informasi atau berita hoaks, terutama yang bertebaran di media sosial.
Dalam Rakor nanti, Rasman juga berniat untuk menghadirkan pihak Kejaksaan Tinggi serta Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) selaku bagian dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Tujuannya mencari solusi terhadap dualisme yang terjadi dalam organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), seraya berharap dualisme tersebut berakhir dan kembali menjadi satu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Rasman juga berharap, rakor kali ini dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi terkait dengan kepemudaan.
“Di mana rekomendasi ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Pemuda dan Olahraga kota dan kabupaten se-Kalimantan Timur selaku pemangku jabatan, serta menghasilkan konsensus, kesepakatan bersama agar organisasi kepemudaan yang ada di Kaltim ini menjadi satu,” pungkasnya. []
Penulis: Rangga Satria | Penyunting: Agus Pujo Sarjono