JAKARTA – JUMLAH penduduk di Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun 2045 akan dibatasi hanya 2 juta jiwa saja. Hal itu agar kapasitas beban kota dengan jumlah penduduk tidak terlalu timpang dan melebihi kapasitas, sehingga warganya diharapkan bahagia.
Demikian disampaikan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat berbicara dalam Seminar Masa Depan Pasca IKN yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (17/2/2024).
“Yang menarik itu luas IKN empat kali lipat dari luas Jakarta, tapi penduduknya dibatasi hanya 2 juta. Kenapa? Kami tidak mau mengulangi apa yang terjadi pada kota-kota di Indonesia yang over capacity. Over dari kapasitas lingkungan dan sumber daya yang ada untuk memenuhi hidup yang baik,” kata Bambang.
Dia mengatakan, salah satu misi Badan Ototita IKN adalah membuat IKN menjadi kota yang layak huni dan kota yang dicintai. Untuk mewujudkan itu, Badan Otorita IKN belajar dari negara dengan penduduk paling bahagia Finlandia.
“IKN akan jadi lifeable, kota yang layak huni dan loveable, kota yang dicintai. Untuk jadi loveable city kita sampai belajar ke Finland. Kenapa Finlandia? Karena Finlandia negara ter-happy di dunia,” ungkapnya.
Lalu dia membandingkan dengan Jakarta. Bahwa indeks polusi udara di Finlandia hanya 30, sedangkan di Jakarta tembus sekitar 160-an. Kemudian lanjutnya, di Finlandia ke mana-mana bisa jalan kaki hanya 10 menit karena konsep kotanya didesain sedemikian rupa.
“Polusi rendah. Airnya bisa diminum. Koneksi internetnya kelas dunia dan sebagainya. Jadi ketika saya tanya teman-teman milinial, gen Z, mereka senang banget,” ujarnya.
Bambang Susantono memberikan sedikit gambaran apa saja yang ada di IKN 2045 nanti. Bahwa sebagai alat transportasi umum akan ada taksi terbang. Robot-robot untuk memantau perkembangan kota dan kebutuhan logistik, kendaraan listrik sampai kendaraan umum tanpa awak.
“Semua (masih) proof of concept (uji coba konsep -red), yaitu testing teknologi di lapangan,” pungkasnya. []
Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Agus P Sarjono