BONTANG – PRESIDEN Joko Widodo meresmikan pabrik amonium nitrat di Kawasan Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Pabrik penunjang bahan pembuatan pupuk dan campuran bahan peledak ini dikelola oleh PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN), yang merupakan perusahaan joint venture antara PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana,
Dalam sambutannya, Joko Widodo menyambut baik upaya pembangunan industri amonium nitrate. Karena 21 persen amonium nitrate masih impor dari luar negeri. “Paling tidak PT KAN ini bisa mengurangi 8 persen bahan impor. Indonesia masih menyisakan 13 persen yang perlu dipenuhi,” ucap Presiden RI Joko Widodo.
Pabrik ini diketahui memproduksi amonium nitrat sebanyak 75 ribu metrik ton dalam setahun. Kemudian ada produksi nitrit acid 60 ribu metrik ton dari bahan bakar. Proyek joint venture PT Dahana dengan PT Pupuk Kaltim ini masuk dalam kategori objek vital nasional. Kedua perusahaan ini diketahui sudah bekerjasama per 18 Desember 2019 silam.
Dari catatan beritaborneo.com, untuk membangun pabrik tersebut PT KAN yang merupakan anak perusahaan Pupuk Kalimantan Timur (PKT) melakukan sharing investasi dengan PT Dahana Investama Corp dengan nilai investasi mencapai Rp1,2 triliun.
Ini membuktikan kerja keras bagi semua pihak. Perusahaan pupuk harus terintegrasi dengan sektor industri lainnya. Apalagi presiden mendorong industri hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA). Untuk di perusahaan pupuk di Indonesia saat ini berada di peringkat 6 terbesar di dunia.
Dalam peresmian PT KAN sendiri Joko Widodo didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Wiranto, Menteri BUMN Erick Tohir, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Investasi Bahlil. []
Penulis: Andriansyah | Penyunting: Agus P Sarjono