Setelah sebelumnya melakukan tes urine maupun pemeriksaan darah untuk mencegah penyakit HIV/AIDS di sejumlah tempat hiburan malam (THM) di wilayah Kota Tanjung Redeb dan beberapa kecamatan sekitarnya. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Berau, kini mulai menyasar panti pijat dan salon kecantikan. Jumat (30/5) siang kemarin, tim BNNK didukung tim dari Dinas Kesehatan, Satuan Narkoba Polres Berau, Satuan Polisi pamong Praja dan Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, mendatangi beberapa panti pijat untuk melakukan pemeriksaan. kedatangan tim gabungan BNNK yang melakukan pemeriksaan sempat membuat kaget para pekerja salon. Seperti saat tim tiba di salah satu salon Jalan Mangga I. Tanpa harus menunggu lama, tim yang dikomandani Kepala Bidang Pengendalian BNNK, Suardi Mangenre langsung menemui pemilik salon dan meminta pekerja dikumpulkan, yang ternyata hanya ada 2 orang pekerja. Saat itu juga dilakukan pemeriksaan urine dan mengambil sampel daerah. “Silahkan saja diperiksa pak, Kami hanya ada dua orang karyawan,” ungkap Paula, pengelola salon.
Dari Salon di Jalan Mangga I, tim gabungan menuju panti pijat yang berada di bilangan Jalan Merah Delima. Di panti pijat ini juga hanya ada dua pekerja wanita. Karyawan maupun pemilik panti pijat pun tidak menolak ketika pemeriksan meminta urine dan mengambil sampel darah untuk selanjutnya diperiksa menggunakan peralatan yang sudah disiapkan BNNK. Pemeriksaan masih terus berlanjut di beberapa titik dalam Kota Tanjung Redeb. Bahkan hingga sore kemarin tim BNNK terus bergerak hingga ke wilayah Kecamatan teluk Bayur. “Kegiatan ini sudah berjalan beberapa hari dan kita akan terus sasar salon dan panti pijat yang ada, tanpa pengecualian,” tegas Suardi Mangenre.
Ditegaskan Suardi pemeriksaan yang dilakukan tersebut merupakan progam BNNK dalam upaya pencegah penyalhgunaan narkoba maupun penyebaran penyakit HIV/ AIDS di daerah ini. Pelaksanaan pun tidak hanya pada tempat hiburan yang diindikasikan menjadi tempat penyebaran narkoba hingga adanya indikasi HIV/AIDS. Namun pihaknya juga mengindikasikan ke beberapa salon dan panti pijat yang juga mengindikasikan adanya penyebaran tersebut. Ia pun berharap dukungan dari masyarakat terutama para pemilik salon dan panti pijat untuk kooperatif saat petugas datang melakukan pemeriksaan. Pasalnya ditegaskan Suardi pemeriksaan bukan untuk mencari-cari kesalahan, namun lebih kepada upaya bersama untuk melakukan pencegahan. “Upaya pencegahan ini sangat penting dari pada penanganan setelah terjadi, Sehingga kita akan terus berupaya melaksanakan program tes urine hingga pemeriksaan darah ini,” tegasnya. [] RedFj/SP