Pemkot Samarinda akan segera menentukan hari khusus untuk penetapan program, “Satu Hari Tanpa Mengkonsumsi Beras” bagi warga kota Samarinda. Rencana itu sendiri disampaikan Walikota Samarinda Syaharie Jaang saat membuka aksi ketahanan pangan yang berlangsung di halaman Gor Segiri Samarinda, Minggu (1/6/2014).
“Karena ini bagian dari program nasional, maka dalam waktu dekat saya akan membahas dalam rapat aksi ini bersama kepala Badan Ketahan Pangan Samarinda untuk menentukan hari khusus bagi program tersebut,” kata Jaang.
Menurutnya, program nasional sehari tanpa nasi merupakan upaya diversifikasi pangan yang bertujuan meningkatkan kualitas makanan ke arah yang beragam, bergizi, dan berimbang. Jadi, upaya pemerintah untuk mendukung program tadi jelas Jaang bertujuan untuk mengubah mindset masyarakat agar beralih ke makanan sehat. Kendati pun program nasional ini dianggap menabrak kebiasaan yang sudah terlanjur menjadi kebudayaan masyarakat Indonesia.
“Untuk itu saya akan terus berupaya mengkampanyekan program nasional ini mungkin bisa diawali mulai dari tingkat birokrasi di lingkungan pegawai pemkot maupun provinsi dulu. Karena jujur seperti saya pribadi sehari tanpa pisang rebus rasanya ada yang kurang untuk itu dengan adanya program ini artinya dalam satu hari saya harus siap memakan pisang saja,” katanya.
Terpisah, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Daerah (BKP3D) Samarinda Ary Yasir Philipus menambahkan, gerakan mengurangi makan nasi merupakan bagian upaya pemerintah untuk mensukseskan diversifikasi pangan nasional. Hal ini dilakukan agar ketergantungan pangan pada nasi atau beras tidak terlalu tinggi sehingga stabilitas pangan bisa tetap terjaga.
“Kita berharap melalui hasil rapat bersama dewan ketahan pangan nanti, setidaknya sudah ada penetapan hari khusus untuk menjalankan program ini tadi,” kata Ary. [] RedFj/TK