Kepolisian Daerah Kalimantan Timur menerjunkan 150 personel gabungan Brigade Mobil dan Pengendali Massa untuk membantu mengevakuasi korban bangunan runtuh di Jalan Cendrawasih, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (2/6/2014).
Mereka menggandeng Dinas Pekerja Umum untuk mendatangkan sejumlah alat berat demi memperlancar evakuasi. “Kita police line, amankan TKP, datangkan alat berat atas kerja sama PU, dan kami kirim Brimob dan Dalmas untuk evakuasi korban yang hingga kini belum bisa dievakuasi. Konsentrasi kita saat ini adalah penyelamatan dan menolong korban lebih dulu,” kata Kepala Humas Polda Kaltim, Kombespol Fajar Setiawan.
Fajar mengungkapkan, hingga kini belum ada keterangan pasti jumlah pekerja yang turut membangun gedung itu maupun yang terimpit bangunan. Polisi memperoleh kabar bahwa keseluruhan pekerja diperkirakan 120 orang.
Pekerja selamat dari tragedi itu 65 orang. Sementara itu, 55 pekerja belum diketahui nasibnya. “Informasi dari mandor masih terus kami kembangkan. Mandor sendiri belum bisa memberi informasi pasti pekerja yang menjadi korban. Dari jumlah (55) ini, 14 sudah kelihatan (dalam reruntuhan). Dua orang berhasil diselamatkan dan hidup,” katanya.
Runtuhnya bangunan di Cendrawasih di Samarinda ini sangat mengejutkan. Bangunan ini tengah dibangun menjadi gedung rumah toko berlantai tiga dengan 17 pintu. Tiap ruko memiliki lebar lima meter. Bangunan ini memiliki panjang 100 meter dan tinggi 25 meter. Bangunan sedang dalam tahap pengerjaan lantai ke-3.
Selasa pagi, pukul 06.25, bangunan yang digarap PT Abadi sebagai pemborong ini ambruk. Puluhan pekerja sempat tertimbun. [] RedFj/KK