Kerja keras jajaran kepolisian Polres Penajam Utara (PPU) memburu pelaku utama duel maut di tempat karaoke Nipahnipah yang menewaskan Munir (45), akhirnya membuahkan hasil. Polisi berhasil meringkus Wawan (24) yang sebelumnya diinisialkan WW.
Pria bertato ini diringkus dalam penggerebekan yang cukup menegangkan, di kawasan tambak ikan Muara Paser, PPU, Minggu (1/6) siang sekira pukul 14.00 Wita. Sebelum anggota buru sergap (buser) datang, Wawan sudah mencium gelagat akan ditangkap. Dia pun buru-buru sembunyi di plapon sebuah rumah dekat tambak.
Polisi tak mau buruannya lepas, lantas mengepung rumah tersebut. Sebaliknya, Wawan tak mau menyerah, lalui terjun ke sungai di sebelah rumah tempat persembunyiannya. “Dia mencoba lari saat akan kami amankan. Kami memberikan tiga kali tembakan peringatan,” ujar seorang anggota buser kepada wartawan, sore kemarin.
Bukannya berhenti, Wawan malah ngotot lari tanpa mempedulikan tembakan peringatan polisi. Seketika itu, sebuah pelor panas menerjang paha kanannya sehingga Wawan tersungkur tak bisa melarikan diri. “Pelaku terpaksa ditembak karena tak mempedulikan tembakan peringatan, dan terus mencoba kabur,” ujar anggota tadi.
Wawan adalah warga Babulu, PPU, tak lain teman Sulaiman (24) yang hingga kini masih menjalani perawatan di RSKD Balikpapan karena menderita 5 luka bacok saat terjadi perkelahian maut di tempat karaoke, Minggu (18/5) dini hari lalu. Dialah yang membabi buta membacok Munir hingga tewas.
Keterangan yang dihimpun Balikpapan Pos, sebelum kejadian duel maut, Wawan bersama Sulaiman bersenang-senang, karaoke sambil minum miras. Di tempat itu ada pengunjung lainnya, termasuk Munir dan anaknya, Aco (21).
Ketika itu, para pengunjung menyanyi secara bergiliran. Di tengah menunggu giliran menyanyi, Munir dan Sulaiman malah cekcok karena rebutan duluan menyanyi. Keduanya lantas keluar kafe hendak berkelahi. Mengetahui bapaknya (Munir) mau ribut, anaknya, si Aco ikut keluar. Lantas ditegur oleh Wawan,”Kenapa kamu ikut-ikutan, Aco?”. “Bagaimana saya tidak ikut, itu orangtuaku (Munir, red),” jawab Aco.
Lantas Aco ditimpas Wawan dengan sebilah parang. Aco terluka di bahu kemudian ia lari ke dalam kafe. Munir melihat anaknya (Aco) ditimpas, langsung mengamuk dan menikam Sulaiman. Sulaiman pun roboh bersimbah darah terkena 5 tikaman.
Nah, saat itulah Munir lengah, lalu dibacok membabi buta oleh Wawan. Karuan saja, Munir juga roboh bersimbah darah hingga meregang nyawa menemui ajal. Setelah Munir tak berkutik, Wawan melarikan diri. Saat ini, Wawan mendekam di Polres PPU untuk menjalani penyidikan.
Kabag Humas Polres PPU Iptu Junaidi saat dikonfirmasi media ini membenarkan penangkapan Wawan. Tetapi untuk pemeriksaan lanjutan, masih terkendala Sulaiman yang masih menjalani perawatan di RSKD Balikpapan. “Sampai saat ini, Sulaiman masih dirawat di rumah sakit dan dijaga oleh anggota,” ujar Junaidi.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa duel maut di tempat karaoke Nipahnipah, menewaskan Munir (49) warga RT 10 Penajam, serta melukai Aco (23) anak Munir dan Sulaiman (25), Minggu (18/5) dinihari.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian Polres PPU, Munir tewas karena dibacok dari belakang oleh Wawan. Korban luka menganga di punggung terkena lima kali bacokan pelaku. Setelah membacok Munir dari belakang dengan parang, Wawan lari meninggalkan karaoke milik Abdul. Sebelum tewas bersimbah darah, Munir sempat membacok Sulaiman dengan parangnya. [] RedFj/BP