Puluhan tim gabungan operasi bersih yang terdiri Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polri dan TNI menyasar penjual bensin eceran, pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan dan eks lokalisasi Lembah Harapan Baru (LHB) Km 17 Karang Joang.
Kasatpol PP Kompol Fereddy Pasaribu mengungkapkan, dilaksanakannya operasi bersih mengingat masih banyaknya penjual bensin eceran dan pedagang kaki lima di Balikpapan.
“Kesadaran masyarakat masih minim, meskipun kami sudah sering melakukan operasi dan melakukan tindakan namun mereka (penjual bensin eceran dan pedagang kaki lima, Red) belum jera,” ungkap Freddy dalam razia, Sabtu(31/5).
Operasi dimulai pukul 16.00 Wita, dimulai dari menyisir Jalan Yos Sudarso menuju ke Jl Letjen Soeprapto kawasan Karang Anyar, Balikpapan Barat. Pantauan Balikpapan Pos petugas dengan sigap langsung mengangkut bensin eceran yang menjamur di sepanjang jalan Letjen Soeprapto.
Melihat puluhan petugas mengangkut barang dagangannya, para penjual bensin eceran pun melakukan protes keras, sedangkan penjual yang belum diangkut bensin ecerannya langsung mengamankan masing-masing barang dagangannya.
Di sela operasi terlihat pemandangan memilukan, seorang nenek mencoba mempertahankan bensin yang dijualnya, namun tetap diangkut Pol PP. Di tempat lain, seorang nenek duduk bersimpuh memohon agar bensin miliknya tidak disita, tetapi tidak digubris oleh petugas razia.
“Ini tidak adil, saya beli bensin pake uang main ambil aja,” ucap nenek tersebut. Kendati demikian ada juga pedagang yang pasrah ketika barang dagangannya diangkut oleh petugas. “Sudah saya ikhlas saja mas. Itu bukan rezeki saya,” ujar Siti penjual bensin eceran yang kerap mangkal di dekat SPBU Karang Anyar.
Selain di kawasan Karang Anyar, petugas juga menyisir di Jalan Soekarno Hatta. Dari operasi bensin eceran ini petugas mengumpulkan ratusan liter bensin. Untuk penindakannya, kata Freddy, para penjual bensin eceran akan di kenakan tindak pidana ringan (Tipiring) karena terbukti melanggar Perda. ” KTP-nya kita amankan, dan selanjutanya mereka akan di panggil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.
Selain itu petugas juga menyisir eks lokalisasi Lembah Harapan Baru (LHB) Km 17 Balikpapan Utara. Di sana petugas kembali mengamankan wanita tuna susila (WTS) yang masih menjajakan diri sebanyak dua orang ironisnya salah satu WTS tengah hamil muda. Kedua wanita itu bernama Lili dan Erni, saat ditanya petugas Erni mengaku sudah 5 bulan tidak datang bulan, namun belum pernah di tes apakah dirinya hamil atau tidak.
“Sudah sering kita lakukan razia namun masih saja ada kegiatan prostitusi. Apalagi ada yang hamil ini menjadi perhatian ,” tutur Freedy. Dia juga mengakui bahwa operasi yang sering dilakukan kerap bocor, maka dari itu setiap dilakukan penggerebekan petugas selalu kalah taktik. “Segala cara sudah kita lakukan, anggota kita apelkan saja, orang di sana (eks lokalisasi, Red) sudah tahu. Namun begitu kita tidak akan menyerah untuk melakukan razia,” tandasnya. RedFj/BP