Jumlah Puskesmas 24 jam yang beroperasi di Kutim, terus bertambah. Tahun ini, dari 24 Puskesmas di Kutim, 19 di antaranya sudah beroperasi 24 jam. Itu artinya, pelayanan kesehatan, khususnya rawat inap untuk warga pedalaman Kutim kini semakin mudah didapatkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, dr Aisyah mengatakan, 19 Puskesmas dimaksud siap melayani masyarakat selama 24 jam. Terlebih untuk pelayanan gawat darurat dasar. Sedangkan untuk pelayanan klinik hanya dibuka sampai pukul 14.00 Wita setiap harinya. Sehingga kapanpun masyarakat membutuhkan pelayanan yang bersifat darurat, tim ke-19 Puskesmas tersebut bisa menangani langsung.
“Sampai saat ini hanya Puskesmas Sangatta Utara dan Tepian Baru yang belum menerapkan pelayanan 24 jam. Sedangkan 19 Puskesmas lainnya sudah menerapkan sistem 24 jam,” kata Aisyah, Jumat (30/5).
Diterangkannya, melihat letak geografis dan jarak tempuh antara Sangatta dengan beberapa ibu kota kecamatan lain yang cukup jauh, pelayanan kesehatan 24 jam memang sangat dibutuhkan. Itu sebabnya, mulai 2010 lalu, Pemkab Kutim melalui Dinkes mulai membentuk enam Puskesmas 24 jam sebagai percontohan. Jumlah tersebut terus ditingkatkan di tahun berikutnya, terutama ke sejumlah kecamatan lain yang tak terjangkau pelayanan RSUD Sangatta.
“Sekarang jika ada keadaan darurat, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke Sangatta atau ke Samarinda untuk mendapatkan pelayanan dasar kesehatan. Karena, di Puskesmas 24 jam sudah bisa langsung ditangani terlebih dahulu,” sebutnya.
Dijelaskan Aisyah, untuk dapat membuat Puskesmas beroperasi 24 jam, memang dibutuhkan beberapa kesiapan dasar. Antara lain tersedianya ruang inap dan Unit Gawat Darurat (UGD) serta mobil ambulans. Selain itu memerlukan dokter, bidan, paramedis atau perawat, asisten apoteker, maupun analis.
“Karena butuh banyak persiapan, makanya pembentukan Puskesmas 24 jam kami lakukan bertahap. Karena untuk menyiapkan infrastruktur sebenarnya mudah, tapi yang sulit menyiapkan SDM-nya. Karena Puskesmas 24 jam ini, minimal memiliki dokter sebanyak dua orang, empat bidan, empat paramedis, dua asisten apoteker, dan dua analis. Namun sekarang semuanya sudah terpenuhi,” beber Aisyah. [] RedFj/SP