Meski sudah pernah merasakan dinginnya lantai Rumah Tahanan (Rutan) Klas II A Sempaja, namun tak menyurutkan tekad Rz (24), warga Rapak Dalam, Samarinda Ulu, residivis kasus pencurian untuk kembali melakukan aksi jahatnya.
Namun niat jahat Rz itu pun kembali berujung kesialan, setelah ia kembali tertangkap bahkan dimassa karena mencuri tas berisikan laptop milik seorang mahasiswa FKIP yakni M Sofyan (29), warga Jalan Slamet Riyadi, Gang 6, Kecamatan Sungai Kunjang, Senin (2/6) petang kemarin.
Beruntung polisi yang kebetulan berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), segera menghentikan aksi main hakim warga yang dengan beringas melampiaskan kekesalannya terhadap Rz.
Dengan wajah bengap akibat amuk massa, Rz lantas dikeler ke Mapolresta Samarinda, guna diamankan dan menjalani proses hukum.
Selain Rz, polisi juga mengamankan satu unit motor Yamaha Mio Soul warna putih KT 5404 IB, yang digunakan Rz saat melakukan aksinya.
Berdasarkan keterangan yang didapat Sapos, saat itu korban hendak melaksanakan salat di musala kampus FKIP, Jalan Banggeris, Kecamatan Sungai Kunjang. Setelah meletakan tas, Sofyan pun berjalan ke arah tempat wudhu. Saat itulah Rz yang memang sudah mengincarnya berjalan mendekati tas korban dan kemudian mengambilnya.
Sialnya, aksi Rz lebih dulu dipergoki Sofyan yang belum sempat wudhu.
“Saya lihat dia ambil tas saya yang saya sandarkan dekat pintu. Saya langsung kejar dia sambil berteriak,” kata Sofyan.
Merasa aksinya dipergoki, Rz pun mengambil langkah seribu dan berupaya kabur keluar kampus. Tak tinggal diam, Sofyan mengejarnya sembari berteriak. “Toloooong, maliiiiinnngggg”. Teriakan Sofyan rupanya ampuh, pasalnya warga yang mendengarnya lantas menolong Sofyan, mengejar RZ.
“Saya tidak tahu persis siapa yang menangkapnya, yang jelas setelah ditangkap dia (RZ, Red) langsung dipukuli,” ujar Sofyan.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Wakasat Reskrim AKP Suryono yang dikonfirmasi wartawan , mengatakan sementara belum mendapat laporan dari anggota Satreskrim yang sedang piket.
“Kalau pun ada, tindakan awalnya yakni mengamankan pelaku dan memeriksa korban. Nantinya pasti akan kami kembangkan, guna memastikan apakah ada pelaku lain maupun TKP lainnya,” pungkasnya. [] RedFj/SP