Lambat di Resmikan KRB Seret Bsntuan

Kebun Raya Balikpapan (KRB) segera menjadi landmark baru di Kota Minyak. Kendati belum tuntas semua pembangunannya, KRB yang merupakan salah satu kebun raya baru prioritas nasional dalam rencana kegiatan prioritas nasional tahun 2011 dikebut untuk segera diresmikan. Bersamaan dengan 15 kebun raya lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sejak dikembangkan, hingga saat ini memang belum diresmikan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkot sebagai pengelola KRB. Jika tidak diresmikan secepatnya, KRB akan sulit mendapatkan tambahan anggaran dari pemerintah pusat. Dengan demikian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pun kesusahan mengusulkan anggaran untuk pengembangan KRB.

Terkait hal ini, pemkot berencana segera meresmikan kebun raya seluas 309 hektare itu. Jika tidak ada aral melintang, BLH akan meresmikan kebun yang berada di kawasan Km 15 Sungai Wain, Karang Joang, Balikpapan Utara pada 20 Agustus mendatang. “Rencananya akan diresmikan tanggal 20 Agustus. Kalaupun berubah, pasti lebih cepat dari jadwal. Yang jelas sebelum HUT LIPI 25 Agustus,” kata Kepala BLH Balikpapan, Ketut Astana.

Mantan Staf Ahli Wali Kota Balikpapan Bidang Pembangunan ini menjelaskan, peresmian KRB bukan hanya sekadar menghadirikan pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Kaltim dan Balikpapan. Tetapi juga akan mengundang petinggi lainnya di LIPI dan sejumlah kementerian di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan lainnya yang terkait.

“Banyak pejabat di kementerian yang akan kita undang. Semoga bisa hadir, biar mereka bisa melihat langsung potensi KRB. Dan, juga bisa mengetahui kebutuhan penambahan anggaran untuk pengembangan potensi KRB selanjutnya,” jelas Ketut Astana.

Ditanya soal berapa anggaran yang disiapkan untuk peresemian KRB yang masih dalam bagian Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) ini? Ketut menyebut anggaran yang diajukan sekitar Rp500 juta. “Usulannya segitu, tetapi kita (BLH) belum tahu berapa yang disetujui Bappeda dalam APBD Perubahan 2014 ini,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Drs H Suryanto MM dikonfirmasi mengakui peresmian KRB sangat penting. Terutama soal bantuan pendanaan dari pemerintrah pusat melalui APBN. “Ternyata peresmian ini sangat penting. Kalau tidak cepat diresmikan, kucuran dana bantuan dari APBN tidak akan keluar. LIPI juga kesulitan mendukung pendanaan KRB nantinya,” jelas Suryanto.

Untuk menjadikan KRB benar-benar bagus, anggaran yang dibutuhkan masih sekira Rp86 miliar berdasarkan Detailed Engginering Design (DED). Sementara saat ini, pemkot baru bisa mengalokasikan anggaran secara bertahap dan saat ini baru sekira Rp12 miliar.

“Kita baru menyokong sekitar 10 persen dari anggaran yang dibutuhkan di KRB itu. Masih banyak anggaran yang diperlukan untuk menjadikan KRB menjadi kebun raya terbaik dengan segala fasilitasnya,” pungkas mantan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) dulu BPID ini. [] RedFj/BP

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com