PROSES evakuasi pekerja bangunan yang tertimbun di reruntuhan ruko di areal Perumahan Cendrawasih Permai, di Jalan A Yani I, RT 17, Kelurahan Temindung Permai, Kelurahan Sungai Pinang, berjalan alot.
Evakuasi melibatkan petugas gabungan yang terdiri dari ormas, tim Search and Rescue (SAR), Basarnas, Jajaran Polresta Samarinda, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dan Kaltim, serta Satpol PP. Petugas gabungan bahu membahu mengeluarkan para korban yang tertimbun reruntuhan. Berbagai peralatan seperti life detector untuk mendeteksi pekerja di balik reruntuhan, hingga crane dan empat ekskavator dilibatkan untuk mengevakuasi pekerja.
Petugas terpaksa menggunakan sistem manual, dengan cara memotong cor menggunakan gerinda dan melubanginya memakai palu untuk menghindari korban makin tertindih.
Petugas gabungan berpencar mendeteksi keberadaan pekerja sembari berteriak. Rupanya teriakan petugas penyelamat itu direspon sejumlah korban dengan membalas berteriak.
Jika sudah memperkirakan posisi pekerja yang tertimbun, petugas pun mulai menggali dan memotong cor beton. Yang pertama kali dievakuasi adalah Suroto dan Dwi Yanuartomo. Saat itu petugas sudah menemukan posisi Suroto. Saat dipanggil Suroto merespon setiap teriakan. Petugas lalu menyuplai selang berisi oksigen melalui celah reruntuhan.
Setelah digali dan bisa memasukkan makanan, petugas juga memasok roti dan minuman mineral kepada Suroto. Sekitar pukul 11.30 Wita Suroto bisa dievakausi bersamaan dengan Dwi. Kebetulan posisi keduanya berdekatan. Mereka segera dilarikan ke RSUD AW Sjahranie.
Setelah melakukan pencarian, petugas kembali menemukan Paiman. Lokasi Paiman dari evakuasi pertama berjarak sekitar 95 meter. Sekadar diketahui, ruko yang ambruk tersebut berukuran sekitar 100 meter x 50 meter.
“Korban (Paiman, Red) juga merespon saat kami panggil. Setelah memotong cor dan menggalinya, kami bisa memasukkan roti dan minuman kepada korban. Supaya korban bisa mudah bernafas, kami memasukkan selang berisi oksigen kepadanya,” ujar Gatot, anggota SAR Mahakam Sumber Jaya kepada wartawan.
Akhirnya Paiman bisa dikeluarkan dari reruntuhan sekitar pukul 14.32 Wita. Dia langsung diangkut ke ambulan dan juga dilarikan ke RSUD AW Sjahranie.
Sekitar pukul 15.15 Wita, menggunakan dua ekskavator petugas gabungan mengevakuasi Kadori dan Kasiran. Posisi dua jasad tersebut tak jauh dari penemuan Dwi dan Suroto. Tali seling diikatkan ke masing-masing bucket ekskavator untuk mengangkat pondasi cor yang menghimpit tubuh keduanya.
Setelah terbebas dari himpitan pondasi, tubuh Kodari dan Kasiran langsung diangkat ke sebuah tenda. Di sana tim Disaster Victim Identification (DVI) melakukan pemeriksaan, sebelum jasad Kodari dan Kasiran dilarikan ke RSUD AW Sjahranie.
Terakhir korban yang diselamatkan adalah Suyaji. Pria malang tersebut ditemukan di dekat posisi Paiman. Suyaji dievakuasi pukul 19.30 Wita. Informasinya Suyaji menjalani perawatan di RSUD AW Sjahranie, karena mengalami patah kaki dan punggung belakang.
Informasi terakhir, pukul 22.00 Wita dua jasad masing-masing bernama Surani (27) dan Abdul Makruf berhasil dievakuasi. Sampai berita ini diturunkan, pencarian masih berlangsung. [] RedFj/SP