Sampit – Wah…para pelajar yang tidak punya Surat Izin Mengemudi (SIM) dan sering tidak membawa dan memakai perlengkapan berkendara sesuai ketentuan, tampaknya benar-benar resah dengan aksi para aparat penegak hukum ini. Hal itu karena Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, semakin gencar melakukan penertiban terhadap pelajar sehingga membuat mereka takut menggunakan sepeda motor ke sekolah.
“Kalau dirazia terus, takut juga naik motor ke sekolah. Tadi pagi ada teman kami yang kena razia pas hendak berangkat ke sekolah,” kata Rahayu, siswi salah satu SMP di Sampit, Selasa.
Polisi melakukan razia terhadap pelajar SMA dan SMP di Jalan Achmad Yani dekat pertigaan Jalan DI Pandjaitan. Meski mengenakan helm, mereka ditertibkan karena tidak memiliki surat izin mengemudi.
Beberapa hari lalu razia juga dilakukan di perempatan KNPI di Jalan Achmad Yani samping Museum Kayu. Sejumlah pelajar terjaring razia dan hanya pasrah ketika petugas mengamankan sepeda motor mereka ke Markas Satlantas Polres Kotim.
Penertiban pelajar pengguna sepeda motor memang terus dilakukan Satuan Lalu Lintas Polres Kotim untuk menekan angka pelanggaran dan kecelakaan di daerah tersebut.
Saat ini banyak pelajar di Sampit mengendarai sepeda motor sendiri saat berangkat sekolah. Padahal umumnya para pelajar itu belum memiliki SIM karena usia mereka belum mencapai 17 tahun, terlebih pelajar yang masih duduk di tingkat SMP.
Penertiban pelajar yang mengendarai sepeda motor ini merupakan upaya kepolisian menekan angka kecelakaan lalu lintas. Hasil evaluasi, kecelakaan didominasi korban yang usianya masih produktif atau muda, khususnya kalangan pelajar.
Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan pelajar diduga akibat kondisi emosinya yang masih labil sehingga sering melakukan tindakan-tindakan membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain, seperti kebiasaan kebut-kebutan di jalan umum.
“Kalau yang suka ngebut, saya rasa wajar ditangkap. Tapi kalau pelajar yang ingin pergi ke sekolah, seharusnya ada toleransi sedikit karena kami ini hendak belajar,” kata Nani, pelajar lainnya.
Mereka berharap polisi memberi toleransi kepada pelajar yang menggunakan sepeda motor pergi ke sekolah. Pasalnya orang tua mereka sibuk dan tidak bisa mengantar sehingga diizinkan mengendarai sepeda motor sendiri.[] RedHP/AntKte