Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Sama saja dengan apa yang dilakukan Fajar (37), warga Palaran, yang berkali-kali lolos dari sergapan polisi akhirnya tertangkap juga. Fajar ditangkap karena kasus perkosaan terhadap sejumlah siswi SMP di Kota Tepian.
Penangkapan Fajar berjalan dramatis. Tahu hendak diringkus, Fajar berusaha kabur di sekitaran Jalan Ir Sutami, Sungai Kunjang, Minggu (8/6).
Kendati sempat kabur, namun polisi akhirnya berhasil meringkus tersangka.
Warga yang tahu Fajar adalah pemerkosa sejumlah anak, curi-curi kesempatan untuk melampiaskan emosi mereka. Warga yang emosi melihat kelakuan Fajar mengeroyoknya. Selain warga, beberapa keluarga korbannya juga ikut ambil bagian melayangkan bogem mentah. Tak ingin mengambil risiko, polisi segera mengevakuasi Fajar ke Mapolresta Samarinda di Jalan Slamet Riyadi.
Informasi yang diperoleh Sapos, Fajar sejak beberapa bulan belakangan ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polresta Samarinda. Fajar dilaporkan telah memperkosa sedikitnya tiga siswi SMP.
Modus perkosaan yang dilakukan terbilang cukup sadis. Korban mulanya diajak berkenalan melalui akun Facebook. Untuk memperdaya korbannya, Fajar memasang wajah pemuda lain di akun Facebook-nya.
Fajar lalu mengajak korban-korbannya chatting dan kemudian meminta nomor HP. Setelah itu dia membuat janji untuk mengajak korban bertemu. Biasanya Fajar menunggu korban di depan sekolahnya.
“Pelaku (Fajar, Red) mengaku paman pemuda yang dikenal di Facebook. Pelaku beralasan pemuda kenalan korban hendak bertemu dan menunggu di suatu tempat,” ujar salah seorang anggota Jahtanras Polresta Samarinda yang ikut menangkap Fajar.
Dengan bujuk rayu, korban pun diajak naik motor. Salah satunya Jelita (13), yang ditemui Fajar di kawasan Sungai Kunjang, sekitar akhir Maret lalu. Setelah dijemput di sekolahnya, Jelita dibawa ke hutan di kawasan Kilometer 8 Jalan Poros Samarinda-Balikpapan.
Sesampainya di sana Jelita diancam akan dibunuh jika menolak melayani nafsu Fajar. Jelita yang tak berdaya pun digauli Fajar. Hubungan badan itu direkam Fajar. Setelah selesai melampiaskan nafsunya, Jelita juga difoto dalam keadaan bugil.
Foto bugil dan rekaman itulah yang dijadikan Fajar senjata, untuk menggauli Jelita. Setiap ingin mengajak Jelita berhubungan badan, Fajar menghubunginya lewat HP.
“Pelaku mengancam korban (Jelita, Red) supaya mau melayaninya. Jika tidak, foto dan rekaman akan disebar,” kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Antonius Wisnu Sutirta, melalui Wakasat Reskrim AKP Suryono didampingi Kanit Jahtanras Iptu Dhadag Anindito.
Jurus yang dipakai Fajar ampuh, Jelita pun terpaksa menuruti kemauannya. Sampai akhirnya jelita bercerita ke keluarganya dan kasusnya sampai ke polisi.
Siang kemarin, Fajar kembali hendak “meminta jatah” kepada Jelita. Keluarga berkoordinasi dengan polisi. Akhirnya saat hendak menjemput Jelita di Jalan Ir Sutami itulah Fajar diciduk. Akibat dihajar warga, wajah Fajar babak belur dan untuk berjalan saja dia kesulitan.
“Sementara kasus ini masih kami selidiki. Pengakuan pelaku, selain korban ada beberapa rekan sekoahnya yang jadi korban. Sekarang masih dalam penyelidikan kami,” tandas Suryono.
Polisi yang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) perkosaan yang dilakukan Fajar menyita beberapa celana dalam serta kertas koran, yang dipakai alas saat mengerjai para korbannya.
Pengakuan Fajar ada korban selain Jelita diperkuat dengan teman beberapa lembar celana dalam tersebut. “Pelaku masih kami mintai keterangan,” pungkas Suryono. [] RedFj/SP