Sebagai pecinta teknologi, kali ini isi ceramah Ustaz Yusuf Mansyur tentang hikmah Isra Mikraj dikupas dari sisi teknologi. Sehingga memberi warna ceramah dari tahun ke tahun, tentu tidak mengenyampingkan makna seruan salat. “Kalau HP (ponsel, Red.) yang dicharge adalah baterainya supaya bisa terus hidup dan memberikan kemudahan. Ini bukan hanya sebagai komunikasi.
Begitu juga salat, yang di-charge itu badan kita, energi kita,” ucap Yusuf Mansyur dalam ceramahnya pada peringatan Isra Mikraj Pemkot Samarinda di GOR Segiri, kemarin (9/6). Dia berpesan, teknologi tetap jalan, bisnis, kerja, dan melayani masyarakat jalan, begitu juga salat. “Salat ini menghubungkan manusia dengan Allah.
Ketika kita membaca niat salat, aktivasi dengan Allah dimulai. Kemudian, takbir yang menghubungkan kita dengan Allah,” ujarnya lagi. Namun, menurutnya, untuk menghubungkan manusia dengan Allah, tergantung dari kualitas salat yang bersangkutan. “Kalau salatnya bagus, dalam artian surat yang dibaca, lafalnya.
Jadi, misalnya kabelnya akan tebal dan bermutu jika kualitas salatnya bagus. Kalau salatnya sambil ngantuk-ngantuk, kabelnya itu tipis dan tidak bagus. Akan lama juga doa kita dikabulkan,” imbuhnya. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dalam sambutannya mendoakan warga agar terhindar dari marabahaya.
Melalui momentum ini, Jaang berharap, masyarakat bisa menyatukan langkah keluarga besar Pemkot untuk pembangunan Kota Tepian. Hadir Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda Nusyirwan Ismail, Sekkot Samarinda Zulfakar M, Kapolresta Samarinda Kombespol Antonius Wisnu Sutirta, jajaran asisten sekkot, para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), ketua TP-PKK Puji Setyowati, dan wakil ketua TP-PKK Sri Lestari, serta ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Samarinda Mardiana. [] RedFj/KP