HIV/AIDS di Kalteng terus meningkat. Ironisnya, selama lima tahun terakhir terdapat penderita dari bayi di bawah lima tahun alias Balita. Tertular dari orangtuanya. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suprastija melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kalteng, Sinsigus.
“Selama lima tahun ini penularan HIV/AIDS cukup tinggi dan terdapat 4,2 persen adalah Balita di Kalteng,” kata Sinsigus kepada Kalteng Pos, Selasa (10/6).
Menurutnya dari data sejak 2008 hingga 2014 jumlah penderita HIV 256 sedangkan AIDS 160, dengan total 376 tersebar di 14 kabupaten / kota. Berdasarkan usia, jumlah penderita tertinggi didominasi mereka yang berusia 25 sampai 49 tahun yang mencapai 67,1 persen (lihat tabel).
“Jadi kalau dihitung dari jumlah tersebut maka seluruh Kalteng penderita HIV/AIDS usia Balita sekitar 16 penderita,” imbuh Sinsigus. Pihaknya juga meminta ke depannya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke klinik Voluntary Clinic Test (VCT) agar diketahui penularan HIV/AIDS.
“Peranan dan kesadaran dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan angka penyebaran dari HIV/AIDS karena sangat disesalkan jika sampai terus menular apalagi sudah diderita anak -anak sejak usia dini,” bebernya.
Sementara itu, Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Dinkes Palangka Raya, Irma F, juga menyampaikan kasus penderita HIV/AIDS berasal dari usia Balita yang diduga tertular dari orangtuanya. Bahkan sudah ada satu Balita yang meninggal dunia.
“Kalau di Palangka Raya sejak 2009 hingga 2014 penderita HIV/AIDS khusus Balita mencapai Empat orang dan satu meninggal dunia,” jelas Irma kepada Kalteng Pos, Selasa (10/6).
Dengan rincian jelas, Irma dimana dari data di klinik VCT di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Doris Sylvanus Palangka Raya, tahun 2010 dari 10 penderita terdapat satu Balita, 2011 dari tujuh terdapat satu Balita, 2012 ada 13 dengan dua Balita.
“Kita terus mendorong agar masyarakat mewaspadai penularan HIV/AIDS dengan cara memeriksakan ke klnik VCT,” katanya. [] RedFj/KTEP