Tokoh masyarakat Palaran, Susilo menjelaskan, pecahnya pot bunga di median Jalan Ampera, Kelurahan Rawa Makmur, Palaran ternyata dilakukan beberapa remaja. Menurut informasi yang ia peroleh dari warga sekitar, selain memecahkan pot, remaja yang belum diketahui pasti identitasnya tersebut juga terlibat balapan liar dan pesta pesta minuman keras (Miras).
Selain merusakn fasilitas umum, belakangan tindakan yang dilakukan para remaja yang diduga tergabung dalam geng motor ini juga meresahkan warga. Itu sebabnya Selo, – sapaan akrab Susilo – ingin aparat bertindak agar kasus yang sama tak kembali terulang.
“Karena cenderung anarkis, saya minta polisi melakukan tindakan. Kasihan warga resah akan hal ini,” jelasnya.
Terpisah, Camat Palaran Ardiansyah mengaku belum membuat laporan resmi tentang kasus pengerusakan pot bunga itu. Padahal kerugian materi mencapai jutaan rupiah. Ia akan membahas masalah ini bersama unsur musyawarah tingkat kecamatan (Muspika) Palaran sebelum mengambil tindakan.
“Memang tidak bisa dibiarkan. Kami akan bahas masalah untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik,” kata Ardiansyah.
Ia memprediksi kasus yang sama akan terulang jika aparat tidak segera bertindak. Untuk menghindari hal itu, ia berencana mengganti pot bunga di median jalan dengan tumbuhan lain yang tak mudah dirusak oknum bertangan jahil.
“Kemungkinan nanti kita tanami pohon saja biar lebih awet. Kemudian pot-pot yang ada saat ini kami pindahkan ke beberapa lingkungan,” jelansya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar menjaga pot bunga, sehingga kasus pengerusakan tidak kembali terjadi. [] RedFj/SP