Rudiansyah alias Rudi Bucek (27), warga Jln Saka Permai Gang Insan RT 41 Banjarmasin Barat, kemarin (10/6) sekitar pukul 10.30 Wita diringkus di Jln Kuranji Banjarbaru Barat, setelah buron selama empat bulan lamanya.
Rudi yang tercatat dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh kepolisian, kabur setelah menghabisi nyawa seterunya Fahrial Lutfi alias Ufi Kidat (30), warga Jln Saka Permai Gang Amilin Banjarmasin Barat. Saat ditangkap ia terpaksa dihadiahi timah panas sebanyak dua kali di kaki kanan karena berusaha melarikan diri dan melawan aparat Unit Jatanras Polresta Banjarmasin.
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Afner Juwono, mengungkapkan pihaknnya sempat kesulitan meringkus tersangka karena tempat tinggalnya berpindah-pindah.
Pihaknya akhirnya menemukan titik dimana keberadaan tersangka. ”Tersangka ditangkap di rumah bibinya di kawasan Jln kuranji,” katanya.
Ditambahkan, untuk motif sementara karena cemburu setelah mengetahui jalinan asmara antara tersangka dengan istri korban dan puncak kemarahan korban ketika mendapat sms dari tersangka bahwa akan menikahi istri korban.
Kasat mengungkapkan bahwa tersangka memang resedivis,tersangka sudah 4 kali masuk bui dengan kasus yang sama, dan apabila kemana-mana tersangka membawa sajam dibadannya. ”Waktu akan ditangkap tersangka melawan dengan senjata tajam dan berusaha kabur, ” ujarnya.
Sementara berdasarkan pengakuan Rudi Bucek, dia membantah kalau akar permasalahan tewasnya Ufi Kidat karena telah merebut istri. ”Itu tidak benar. Kenal korban saja tidak, apalagi dengan istrinya. Ditambah merebut istri korban itu tidak benar,” dalihnya.
Dikatakannya selama buron ia bersembunyi di kawasan Desa Takalas Kalteng, bersama dengan Esti istri dari korban. ”Esti marah dengan korban, dia dituduh selingkuh dengan saya dan tuduhan itu Esti lanjurkan dan ikut bersama saya,” ujarnya.
Diceritakan Rudi Bucek, waktu itu dirinya berpapasan di dalam Gang Abdul Hamid dengan korban, tanpa ia ketahui apa masalahnya korban mengejarnya sembari mengeluarkan senjata tajam.
Karena saat itu tidak membawa senjata dan merasa nyawanya terancam Rudi Bucek berusaha lari dari hadangan korban yang sambil menenteng dua senjata tajam. ”Korban membawa Samurai dan Mandau, lalu korban meneriaki saya kenapa lari,” katanya.
Kemudian korban melayangkan senjatanya ke arah dirinya yang mengenai lutut sebelah kanan. Dirinya berusaha menghindar ayunan sajam ke tubuhnya sambil berusaha merebut dua sajam yang ada di tangan korban.
”Saya berhasil rebut senjata korban, saat itulah saya habisi korban dengan senjata miliknya, ” ceritanya.
Seperti yang diberitakan koran ini sebelumnya, korban tewas dengan enam mata luka setelah dihabisi Rudi Bucek di Jln Saka Permai Gang Abdul Hamid, Kamis (14/2) pukul 22.00 Wita. Penyebabnya di picu oleh SMS dari pelaku yang diterimanya yang isinya akan menikahi istri Korban. [] Redfj/RB