Sungguh bejat kelakuan Mujani alias Kai Ijai. Meski tua renta, berusia 74 tahun, ia tega mencabuli bocah tetanggnya sendiri yang baru berusia 7 tahun. Parahnya, perbuatan keji itu berlangsung hampir setiap hari selama 2 pekan di rumahnya di Desa Kayu Bawang, Barabai. Perbuata cabul itu terbongkar kemarin.
Kecurigaan itu mengemuka saat kepala sekolah mengetahui puteri, nama samaraan, mencium gelagat tidak beres pada siswinya. Ia heran, saban hari, puteri selalu singgah ke rumah Kai Ijai usai sekolah. Bukan guru saja yang curiga, orang tua Puteri pun merasa heran puterinya baru pulang jam 1 siang. Padahal, jadwal belajar usai sekitar jam 11 siang. Berkali-kali Puteri mengaku hanya bermain di rumah Kai Ijai.
Belakangan baru terbongkar perbuatan bejat itu. Dari mulut mungil itu semua kelakuan Kai Ijai yang selama ini dipendamnya ketahuan. Puteri membenarkan selalu diberikan uang dengan syarat mau melepaskan seragam sekolah merah putihnya.
Tanpa sungkan, Puteri melanjutkan cerita, setiap mampir, tubuhnya selalu diraba-raba. Bocah manis itu diciumi penuh nafsu. Sang kakek pun menggesek-gesekkan kemaluannya ke alat vital Puteri. Setelah merasa puas, Puteri diminta cepat pulang dan dibekali uang jajan Rp 10 ribu sampai dengan Rp 20 ribu.
Nyanyian puteri rupanya tidak disanggah Kai Ijai. Kakeh uzur itu mengaku semua perbuatan kepada bocah perempuan itu. Kai Ijai awalnya mengaku gemas melihat bocah kelas 1 itu sangat lucu, belakangan muncul godaan dan hasrat lelakinya tanpa memandang usia.“Saya juga terus mengasih dia uang kalau singgah,” ujarnya.
Kapolres HST AKBP Iwan Sonjaya melalui Kaur Bin Ops Ipda M Rizky Fernandez mengekui laporan tersebut. Sampai kemarin, terus memeriksa keterangan Kai Ijai dan mendekati korban. Penyidik terus mengembangkan laporan awal. Pasalnya, ada kesan, Kai Ijai enggan mengakui seluruh keterangan Puteri. [] RedFj/RB