Jelang Ramadan yang tersisa dua pekan, belum terlihat tanda-tanda terjadinya lonjakan harga berbagai kebutuhan konsumen di Pasar Adji Dilayas. Namun, semua ini masih menunggu waktu. Sebab, harga akan sangat berpengaruh dengan pasokan barang dari luar daerah.
Bupati Berau Makmur HAPK saat mengunjungi pasar akhir pekan kemarin, melakukan dialog dengan beberapa pedagang di Pasar Adji Dilayas. Dalam pembicaraan tersebut, pedagang menyebutkan kondisi harga dalam beberapa pekan terakhir masih normal. Ini tidak lain karana persediaan berbagai jenis barang yang didatangkan dari luar daerah masih cukup.
Untuk sayur mayur misalnya, menurut pedagang, ada beberapa jenis yang belum dihasilkan oleh petani lokal dan seratus persen berharap pasokan dari luar daerah. Seperti wortel, kentang dan kubis yang didatangkan dari Palu (Sulawesi Tengah) dan Pare-Pare (Sulawesi Selatan). Bahkan, pada situasi tertentu, jenis lombok besar dan lombok tiung pun harus berharap pasokan dari luar daerah. ”Karena masih cukup, harga masih stabil,” kata salah seorang pedagang kepada bupati.
Yang dikhawatirkan bupati sering terjadi lonjakan harga adalah pasokan daging ayam. ”Biasanya komoditas ini yang selalu menjadi keluhan konsumen yang harganya cenderung terus naik saat Ramadan,” kata Makmur. Karena itu, ia meminta kepada asosiasi pedagang ayam yang ada di daerah untuk melakukan antisipasi dan lebih memberikan perhatian pasokan kepada konsumen lokal, ketimbang harus memasok ke lain daerah.
Bupati juga meminta kepada semua SKPD, termasuk instansi vertikal seperti otoritas pelabuhan serta Pelindo untuk memberikan prioritas tibanya kapal yang mengangkut kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat menjelang bulan puasa hingga Lebaran nanti. Termasuk para pedagang besar yang juga telah menjadwalkan persediaan untuk memenuhi permintaan konsumen. [] RedFj/KP