Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Muetia Hatta, mengaku salut dan memberikan apresiasi atas pengelolaan pariwisata yang dilakukan jajaran Pemkab Berau. Tidak hanya terhadap pengelolaan objek wisata alam, namun pelestarian wisata sejarah di Bumi Batiwakkal ini juga masih terjaga dan terpelihara dengan baik.
Hal itu diungkapkan Muetia Hatta di sela-sela meninjau Keraton Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur, setelah sebelumnya menikmati wisata Kepulauan Derawan dan menginap selama dua malam di pulau wisata tersebut. “Saya melihat wisata di Berau ini tidak hanya keindahannya, namun juga memiliki banyak keunikan yang menarik,” ungkapnya.
Muetia Hatta bersama rombongan dengan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Rohaini yang baru tiba dari Pulau Derawan langsung berkunjung ke Museum Batiwakkal dan bertemu dengan putri dari Kesultanan Gunung Tabur. Pertemuan dengan Putri Aji Kannik Barrau Sanipah ini pun begitu akrab.
Bahkan Muetia Hatta, wantimpres yang membidangi kebudayaan dan pendidikan ini mendapat cerita banyak tentang keberadaan Kesultanan di Kabupaten Berau. Begitu juga dengan cerita kebudayaan daerah yang hingga kini juga masih terus dilestarikan.
Dari Kesultanan Gunung Tabur, rombongan Muetia Hatta mengunjungi Keraton Kesultanan Sambaliung yang kini juga masih terjaga keasliannya. Dipandu para kerabat kesultanan, Muetia Hatta diceritakan silsilah Kerajaan Berau yang hingga terbentuk menjadi dua kesultanan. Selain itu juga diajak meninjau setiap sudut ruangan yang terdapat peninggalan kesultanan.
Saat mengunjungi Keraton Sambaliung yang membuat Muetia Hatta sangat tertarik adalah prasasti berlontar bugis dan arab melayu yang berdiri kokoh di depan keraton. Di samping prasasti sudah ada monumen yang bertulis arti dari tulisan di prasasti. Di mana tulisan tersebut merupakan perintah sultan kepada masyarakat yang memberikan penghormatan kepada kaum perempuan. Muetia Hatta yang melihat pesan itu pun mengabadikan tulisan yang ada pada tugu, sembari mendapat penjelasan tentang prasasti dari Bupati Berau Makmur HAPK.
Dari kunjungannya selama di Bumi Batiwakkal, Muetia Hatta yang tiba bersama Siti Fadilah Supari yang membidangi kesejahteraan rakyat, mengatakan, jika peninggalan yang ada ini harus tetap terjaga dengan baik. Untuk menjaga dan melestarikan wisata dan budaya ini haruslah dari pemimpinnya dan Muetia melihat perhatian tersebut telah diberikan Bupati Berau Makmur HAPK. “Yang penting itu adalah kemauan kepala daerah secara serius mengelola dan menjaga supaya ini (wisata) memberikan manfaat kepada masyarakat,” ungkapnya. [] RedFj/KP