Warga di Jalan Lumba-lumba, RT 15, RT 17, RT 18 dan RT 35, Kelurahan Selili, harus waspada karena bukit yang berada di sekitar pemukiman mereka rawan longsor. Kondisi turap yang menahan pinggiran tebing kini sudah hancur.
Kondisi yang mengancam keselamatan warga itu, saat ini menjadi perhatian Lurah Selili Suwarno.
Dikatakan Suwarno, sejak 2009 lalu pihak kelurahan sudah dua kali mengusulkan perbaikan turap yang rusak dan pernah longsor tersebut.
“Namun sampai saat ini tak kunjung ada kejelasan. Di Musrenbang tingkat kecamatan Maret 2014 lalu, saya minta agar persoalan penurapan bukit yang rawan longsor itu menjadi prioritas,” kata Suwarno.
Usulannya itu diakui Suwarno direspon positif Camat Samarinda Ilir Nursan, yang akan memperjuangkan agar upaya mengantisipasi ancaman bagi warga itu dapat terealisasi di tahun ini.
“Selama usulan belum terlaksana, saya bersama ketua RT dan juga warga melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir ancaman. Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan gotong royong, seperti yang sudah kami lakukan kemarin (Minggu (15/6) lalu, Red),” tutur Suwarno.
Tindakan yang dilakukan Suwarno dan warganya itu, menurutnya paling tidak bisa mencegah terjadinya longsor.
“Saluran parit kami bersihkan, agar aliran airnya bisa lancar dan tak menggerus tanah bukit yang rawan longsor,” pungkasnya. [] RedFj/SP