Antrean solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) beberapa hari terakhir, tampak lebih panjang dari biasanya. Saat dikonfirmasi, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VI mengaku terkejut. Sebab menjelang Ramadan, perseroan telah menambah jatah dalam setiap penyaluran.
“Kami tambah 5 persen dari rata-rata penyaluran harian,” tegas External Relation, Dhika Edwina Fajrini Nuramanah saat dihubungi Balikpapan Pos, Minggu (29/6). Sayangnya dia tidak merinci jumlah penyaluran. “Saya tidak punya datanya, (lagi pula) ini hari Minggu jadi enggak bisa konfirmasi ke bagian yang bersangkutan,” ujarnya menenangkan.
Yang jelas, lanjutnya, penambahan sengaja dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat. Pasalnya berdasarkan pengalaman yang direkam Pertamina, tren konsumsi cenderung meningkat menjelang hingga pertengahan Ramadan. “Karena menjelang lebaran justru turun,” jelas Dhika sapaan akrabnya. Ya, tingginya angka pemudik membuat grafik konsumsi BBM di Kota Minyak berbeda.
Peningkatan konsumsi justru terjadi awal Ramadan. Sedangkan menjelang lebaran cenderung turun. Padahal, menurut dia, penambahan dilakukan di tengah jumlah penyaluran yang sudah melampaui jatah. Tak sekadar menambah, Dhika memastikan tidak ada perubahan pola penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Apalagi sampai membatasi. “Mekanisme penyalurannya tetap pagi dan malam.
Kalau malam di SPBU Km 4, Km 9 dan Km 14 sedangkan paginya di SPBU MT Haryono, Gunung Malang dan Gunung Guntur,” rincinya. Dia menduga antrean yang mengular di luar kebiasaan itu terjadi lantaran ada kepanikan warga. “Ya, panic buying apalagi awal Ramadan seperti sekarang. Padahal tidak perlu karena kami sudah menambah pasokan,” seloroh wanita berkacamata ini.
Adapun konsumsi solar hingga Mei sudah mencapai 28.007 Kilo Liter (KL) di wilayah Balikpapan, PPU dan Paser. Harusnya, sebut dia, periode Januari-Mei konsumsi hanya sebesar 25.446 KL. “(itu artinya) Over kuota 10-15 persen,” sebutnya. Idealnya, konsumsi periode tersebut sebanyak 25.446 KL. Sedangkan jatah solar tahun 2014 di wilayah yang sama sebanyak 58.414 KL.
Jika realisasi penyaluran solar mulai mendekati jatah, tidak begitu dengan premium. Sebab menurut dia, angka konsumsi di wilayah Balikpapan, PPU dan Paser justru di bawah batas ideal. “Periode Januari-Mei idealnya 93.858 KL tapi realisasinya 82.139 KL,” rincinya. Disebutkan, jatah premium tahun 2014 untuk tiga wilayah tersebut 215.460 KL.
Masih kaitannya dengan Ramadan, wanita dengan panjang rambut sebahu ini mengungkap perusahaan migas berplat merah itu juga menambah pasokan elpiji melon. Pihaknya pun menjamin keamanan pasokan. Tambahan yang disiapkan sebesar 8-10 persen. Untuk elpiji botol 12 Kg, tambahan yang disiapkan sebesar 5-8 persen.
Sampai Mei konsumsi elpiji melon di Kalimantan mencapai 80.543 metrik ton (MT) dengan rata-rata penyaluran per hari sebanyak 635 MT. “Kalau elpiji, kuota masih aman,” ulasnya kemudian.
Selain itu, Pertamina juga akan membentuk satuan tugas (Satgas) di seluru Kalimantan dengan tugas pokok mengkoordinir dan memantau kelancaran penyaluran 2 pekan menjelang dan setelah lebaran. Agen dan pangkalan siaga pun disiapkan termasuk memaksimalkan SPBU untuk penyediaan elpiji bagi warga. [] RedFj/BP