SENDAWAR – Usai mengecek kerusakan aset daerah di Jalan Aji Tulur Jejangkat (ATJ), Bupati Kubar Ismail Thomas mengadakan rapat koordinasi di Auditorium ATJ Kantor Bupati Kubar, Rabu siang (23/7).
Rapat menyertakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kubar, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kubar, dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kubar.
“Saya minta anak-anak muda yang berkumpul dan melakukan balap liar ditindak tegas. Jika ingin balapan, Pemkab Kubar sudah menyediakan Sirkuit Lanay Jaya Kecamatan Linggang Bigung. Jangan balapan di jalan raya karena membahayakan diri pengendara umum lainnya,” tegas Bupati ketika memimpin rapat koordinasi.
Ikut hadir Sekretaris Kabupaten Aminuddin, Asisten II Setkab Meril Elisa, dan Asisten III Setkab Gabriel Oktavianus, serta sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Kubar.
Bupati menegaskan, selain kebut-kebutan, anak-anak yang berkumpul sudah melakukan perusakan aset dan fasilitas Pemkab Kubar. Seperti pot bunga, mencabut bunga di median jalan, merusak rambu-rambu lalu lintas, merusak instalasi panel listrik serta mendekor trotoar dengan tulisan-tulisan.
“Kita sudah berusaha membangun daerah menjadi lebih baik lagi. Saya merasa berkepentingan memberikan masukan pada Satpol PP, DKP, dan Dishubkominfo. Kewajiban kita menjaga keamanan aset daerah, sehingga bisa dinikmati semua,” tegasnya.
Ia minta, Satpol PP, DKP, Dishubkominfo, dan bagian aset daerah bertanggung jawab atas keamanan aset daerah. Hal ini penting, karena mengadakan aset yang dirusak bukan pekerjaan mudah. Semua memerlukan waktu, tenaga, dan biaya serta proses dari RAPBD, APBD sampai menjadi kesepakatan dengan DPRD baru bisa diproses kontrak. Selanjutnya kontraktor mengerjakan, itu pun harus melalui tahapan pemeriksaan oleh instansi terkait.
Bupati mengatakan, bisa dibandingkan dengan kabupaten tetangga dan ibu kota provinsi dalam sepuluh tahun ini. Sekarang Kubar masuk tahun ke-14 membangun.
“Kita bisa melihat pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang kita bangun secara nyata. Apalagi pada 2015 Katolik Center, Islamic Center, Kristen Center, Jembatan Aji Tulur Jejangkat, gedung olahraga, stadion. Kemudian di tujuh titik persimpangan jalan dalam ibu kota dibangun tugu-tugu, landscape, dan patung,” kata Bupati.
Ini, kata dia, merupakan aset yang harus dijaga bersama. Jangan sampai sesuatu yang dibangun dengan susah payah seenaknya dirusak orang tidak bertanggung jawab.
“Moto Kabupaten Beradat, diharapkan bukan hanya slogan saja. Manusia memiliki budaya harus bisa menghargai hasil karya, budaya memelihara hasil dari kebudayaan itu,” katanya.
Bupati mengatakan, tidak ingin aset dan sarana dirusak, dicoret oknum yang bertanggung jawab. Begitu juga pot-pot bunga yang ada di sepanjang median jalan dua jalur dirusak. Tiang rambu lalu lintas dirusak orang yang tidak merasa membangun itu perlu. [] KP