PENAJAM – Banyak anggapan dari masyarakat jika wadah atau tempat pemuda untuk mengaktualisasi di Penajam Paser Utara (PPU) masih sangat kurang. Sehingga belum banyak kader muda berkualitas yang dimiliki PPU dibandingkan daerah lain. Padahal sebut saja, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) PPU yang merupakan organisasi besar sudah berdiri. Namun dianggap belum sepenuhnya mampu mendorong.
Hal tersebut secara langsung menjadi permasalahan, mengingat pemimpin masa depan PPU ada di tangan para pemuda. Jika remajanya saja sulit untuk mendapatkan wadah berkreativitas. Bisa saja masa depan PPU diambil pemuda luar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KNPI PPU Abdul Rauf mengatakan bahwa kondisi organisasinya saat ini memang masih dalam proses transisi. Namun hal tersebut bukanlah menjadi kendala.
“Sebenarnya pemerintah yang tidak memerhatikan organisasi KNPI, karena selama empat tahun saya menjabat sebagai ketua KNPI, pemerintah tidak memberikan anggaran untuk pengembangan organisasi,” ungkap Rauf.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya telah berbuat untuk generasi penerus. “Yang jelas kami sudah berbuat dan kami sudah ciptakan kader-kader. Namun kader ini tidak akan tangguh jika tidak ditunjang atau disorong pemerintah. Potensi ini jadi penghambat,” tegas Rauf.
Ia pun merencanakan musyawarah daerah (Musda) yang ditargetkan berjalan Agustus. “Kami sudah bicarakan dengan pengurus. Bulan delapan ini kami laksanakan musda,” jawab Rauf.
Terpisah, Wakil Bupati PPU Mustaqim mengungkapkan, jika wadah pemuda untuk mengaktualiasi diri lebih cocok ke KNPI. “Dengan kondisi pemuda PPU yang cukup eksis ini kami pikir wadah paling tepat menjadi tempat ideal sebagai pengaderan, dan menciptakan kader tangguh adalah KNPI. Ini harus terus berjalan,” kata Mustaqim.[] KP