KUTAI KARTANEGARA – Ini alasan mengapa bermain petasan sangat dilarang, meskipun dilakukan untuk menyemarakkan malam 1 Syawal, malam lebaran bagi umat Islam. Gara-gara petasan, sekitar 20 rumah yang berada di Gunung Habang, Desa Bakungan, Kecamatan Loa Janan dilahap si jago merah. Kebakaran terjadi sekitar pukul 21.0o Wita, saat umat Islam ramai mengumandangkan kebesaran sang pencipta. Dari pantauan media ini, memang banyak anggota masyarakat yang menyalakan bahan-bahan mudah terbakar seperti petasan hingga kembang api. Mereka menyalakan tanpa memperhatikan keselamatan orang lain, bahkan dengan sengaja dilempar ke orang lain.
Untuk yang terjadi di Bakungan, menurut informasi yang berhasil dihimpun media ini, kebakaran bermula dari kembang api dan petasan yang disulut sekumpulan anak-anak muda yang percikan apinya mengenai toko penjual bensin eceran.
Karena pada saat itu warga banyak disibukkan dengan persiapan lebaran, tak banyak yang memperhatikan api menyambar bensin. Api langsung menyala besar dan membakar toko tersbut. Akibat lambatnya tim pemadam kebakaran yang datang akibatnya menghanguskan sekitar 20 rumah warga yang berada di sekitar median jalan poros Loa Janan – Tenggarong.
Setelah tim pemadam kebakaran bahu membahu dengan masyarakat bekerja keras memadamkan api, sekitar dua jam kemudian api baru benar-benar dapat dikuasai. Aparat kepolisian dari Polres Kukar pun telah turun tangan melakukan penyidikan. Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, kepolisian segera menurunkan Tim Laboratorium Forensik (Lapfor) untuk mengumpulkan sampel-sampel kebakaran. [] RedHP