GAZA – Sejak beberapa hari terakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan gencatan senjata. Baik pihak Hamas maupun Israel, masih tampak sama-sama melancarkan gempuran, mesti tak segarang sebelumnya.
Memasuki awal Syawal saat lebaran kemarin (28/7), Shalat ied warga Palaestina juga tampak aman. Meskipun setelahnya terjadi ledakan sebuah misil di Gaza yang menewaskan sepuluh orang, dua di antaranya anak-anak. Di Israel pun, dikabarkan terjadi sejumlah ledakan.
Pejabat resmi Palestina mengatakan mereka tewas karena serangan misil Israel, tetapi Israel mengatakan aksi tersebut dilakukan oleh “teroris” yang salah tembak.
Sementara itu, ada empat tentara Israel yang tewas dan 10 lainnya terluka akibat terkena mortir di Distrik Eshkol. Lima anggota milisi Hamas juga tewas di dalam wilayah Israel, kata pejabat setempat.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa operasi militer di Gaza bisa Klik memakan waktu yang lama. “Kami akan melanjutkan aksi dengan agresif dan bertanggung jawab sampai misi kami untuk melindungi warga, tentara, dan anak-anak bisa tercapai,” katanya.
Salat Ied warga Palestina, Senin 28 Juli 2014, di Dome of Rock atau Kubah Shakhrah di kawasan Masjid al-Aqsa, di kota tua Jerusalem. Foto:BBCDi Kota Gaza, wartawan BBC Martin Patience mengatakan ada kekalutan, duka, dan kebingungan meliputi warga ketika para korban dilarikan ke rumah sakit utama. “Seorang warga mengatakan kepada saya bahwa dia mendengar ledakan besar. Dia lari keluar dan menemukan banyak jenazah di jalan,” kara Patience.
“Hari ini (Senin) adalah awal dari festival menyambut Idul Fitri. Sejumlah warga Gaza berdoa di masjid yang rusak karena serangan. Anda bisa melihat anak-anak bermain kala itu.”
“Idul Fitri seharusnya menjadi momen yang menggembirakan, tetapi di sini hanya ada kepedihan dan kemarahan.” Konflik antara Israel dan Hamas telah menewaskan 1.030 warga Palestina – mayoritas warga sipil – sejak 8 Juli lalu. Di sisi Israel, sebanyak 48 tentara dan 3 warga sipil juga tewas.[]