PRANCIS – Kopilot Pesawat Germanwings Airbus A320, Andreas Lubitz diduga telah sengaja merebut kendali dan menjatuhkan pesawat di Pegununungan Alpen.
Dugaan itu muncul dari pernyataan Jaksa Penuntut Marseilles, Brice Robin saat menggelar jumpa pers yang digelar usai melakukan penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat.
Brice Robin mengatakan, saat pesawat menukik tajam selama delapan menit, Andreas Lubitz diketahui berada seorang diri di dalam kokpit pesawat.
“Dia bertujuan menghancurkan pesawat,” kata Robin kepada pers, Jumat 27 Maret 2015.
Dari rekaman kotak hitam, terdengar suara ketukan keras di pintu kokpit pesawat. Bahkan, juga terdengar seseorang berusaha mendobrak pintu kokpit dari luar.
“Dugaan sementara, Lubitz sengaja mengunci kapten pesawat di luar kokpit sebelum ia menjatuhkan pesawat itu,” ujar Robin.
Sebelum pesawat jatuh, pilot pesawat Germanwings meninggalkan Lubitz seorang diri di dalam kokpit.
Memang, Jerman memiliki peraturan penerbangan yang berbeda, dalam aturan penerbangannya, Jerman memperbolehkan seorang pilot meninggalkan kokpit sementara waktu.
Sementara pihak Germanwings menyebut, berdasarkan data audio dari kotak hitam pesawat itu, otoritas Perancis meyakini, setelah pesawat sampai ada ketinggian jelajah, kapten pilot meninggalkan kokpit sebentar. Saat hendak masuk lagi, pintunya terkunci.
“Tampaknya kopilot, yang telah tinggal di kokpit mencegah kapten masuk kembali dengan sepenuhnya mengunci pintu kokpit untuk kemudian memulai penurunan fatal pesawat,” tulis Germanwings.
“Semua karyawan Germanwings dan Lufthansa sangat terkejut. Kami tidak pernah bisa membayangkan bahwa tragedi seperti ini bisa terjadi dalam perusahaan kami,” sambung Germanwings menyesali insiden pesawat Airbus bernomor penerbangan 4U9525 yang mengangkut 150 orang penumpang dan awak itu.
Germanwing meyakini bahwa kapten pilot pesawat nahas itu tidak terlibat. Maskapai ini mengatakan bahwa pilot mereka adalah yang terbaik di dunia. “Kejadian ini adalah insiden yang terisolasi sangat tragis. Kami berbagi dalam kesedihan, shock dan ketidakpahaman dari keluarga korban dan teman-teman dan jutaan orang lain,” tulis Germanwings.
Sementara di kalangan forum pilot profesional beredar kabar bahwa kotak hitam pesawat nahas itu telah dianalisis. Dari situ terungkap bahwa penyebab jatuhnya pesawat adalah kegagalan struktural. Artinya, ada masalah dengan badan pesawat.
Salah satu kotak hitam memang sudah ditemukan di ketinggian 2 ribu meter di atas permukaan laut. Kondisinya lumayan rusak. “Kami harus memperbaikinya dalam waktu beberapa jam nanti untuk bisa mengetahui penyebab tragedi ini,” tutur Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve.
Kemungkinan hasil analisis dari black box itulah yang telah keluar dan menjadi pembicaraan. Dikabarkan bahwa kaca depan pesawat retak sebelum tinggal landas. Oksigen di dalam kokpit berkurang cepat dan pilot tidak menyadarinya. Mungkin itulah penyebab jatuhnya pesawat. Karena retaknya kaca tersebut, pilot dimungkinkan hilang kesadaran sehingga tidak bisa mengendalikan pesawat dan tidak mampu mengirimkan sinyal tanda bahaya.
Imbasnya, 144 penumpang dan 6 kru tewas setelah pesawat menabrak Pegunungan Alpen, Prancis. Teori keretakan kaca depan pesawat itu sedang hangat dibahas di Professional Pilots Rumour Network (PPRuNe), forum penerbangan online yang cukup terkemuka. Pembicaraan senada muncul di forum penerbangan Aviation Herald.
“Ada suara krak yang terdengar sangat cepat,” tulis laporan anonim di forum tersebut.
Setelah suara itu, kendali pesawat diganti dengan autopilot, namun tampaknya tidak membantu. Sebab, ketika pesawat menukik tajam, kendalinya juga masih autopilot. Sesaat sebelum pesawat jenis airbus A320 tersebut menabrak, koneksi autopilot itu terhenti otomatis. Mungkin juga ada kegagalan di program autopilot.
Germanwings 4U9525 sendiri jatuh di kawasan Barcelonnette di kawasan pegunungan Alpen, Perancis. Pesawat sebelumnya tengah terbang dari kota Barcelona, Spanyol, menuju kota Duesseldorf, Jerman.
Menjelang hilang kontak, pesawat sempat mengeluarkan panggilan darurat pada pukul 10.47 waktu setempat atau sekitar 17.47 WIB. Beberapa jam kemudian, puing-puing pesawat sudah ditemukan tim pencari dan penyelamat dan 150 orang penumpang termasuk awak tewas dalam musibah itu.
Maskapai Germanwings merupakan maskapai penerbangan murah yang dikelola Lufthansa dan berbasis di kota Koln, Jerman. Saat ini, Germanwings memiliki 81 pesawat terbang, yaitu 42 Airbus A319-100, 17 Airbus A320-200, dan Bombardier CRJ900 sebanyak 21 unit.
Pesawat yang jatuh ini dikabarkan telah berusia 24 tahun dan sudah bertugas dalam kelompok usaha Lufthansa sejak 1991. [] VN/DC/VOA