BALIKPAPAN – Biro Operasi Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kaltim sedikit bernapas lega. Pasalnya selama 21 hari Operasi Simpatik di Kaltim, jumlah korban meninggal menurun dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2014 korban jiwa mencapai 19, tahun ini menurun menjadi 13 tewas di jalan.
Adapun jumlah pelanggaran meningkat dari tahun lalu sebanyak 2.327 kasus, kini menjadi 2.555 kasus. Selama Operasi Simpatik mulai 1-21 April, kota tertinggi di Benua Etam yang terjadi kasus pelanggaran adalah Balikpapan. Sedangkan kecelakaan terjadi di Kutai Barat. Sementara kerugian materiil terbesar terjadi di Balikpapan sebesar Rp 55,5 juta. (selebihnya lihat infografis).
Kasi Ops Ditlantas Polda Kaltim AKP Sumarno menganalisis, turunnya angka kecelakaan, karena pihaknya melakukan sosialisasi pencegahan dan giat di lapangan. Artinya, anggota banyak memberi teguran dan penindakan hukum seputar pelanggaran lalu lintas.
“Kecelakaan terjadi karena ada pelanggaran terlebih dulu. Jumlah korban meninggal, seluruhnya tewas di lokasi. Sedangkan tewas di rumah sakit, itu diklasifikasikan sebagai luka berat,” kata perwira melati dua ini.
Diketahui, operasi ini menyasar pengendara yang melakukan pelanggaran. Sehingga masyarakat dapat sadar untuk tertib berlalu lintas, selain menguntungkan diri juga orang lain. Yakni bisa terhindar kecelakaan.
Sepanjang 2014 di Kaltim terdapat 1.154 kasus kecelakaan. Sebanyak 386 meninggal dunia, luka berat 481 orang, dan luka ringan 945 jiwa. Sedangkan tahun sebelumnya 1.286 kasus, meninggal 530, luka berat 455, dan luka ringan 1.064. [] KP