PASER – Mansyah (40), warga Desa Kasungai Kecamatan Batu Sopang kini hanya bisa merasakan duka. Bagaimana tidak, dua orang yang dicintainya meregang nyawa saat perahu ketinting yang ditumpanginya terbalik diterjang gelombang tinggi di Sungai Kasungai, Kamis (23/4) lalu.
Ketinting bermotor yang ditumpanginya bersama Mira, (27) istrinya dan Mia (6) terbalik saat akan berangkat ke kebun. Ketinting oleng saat diterjang gelombang air akibat hujan cukup tinggi. Saat terbalik, dia berhasil menyelamatkan diri, namun derasnya arus membuat anak perempuannya dan istrinya hilang tak selamat.
Warga yang mendapat kabar ketinting Mansyah tenggelam, langsung melakukan pencarian. Tiga jam berselang, jasad Mira berhasil ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi tenggelam (sekira 5 kilometer dari jembatan gantung Kasungai). Sementara itu, jasad Mia, anaknya baru ditemukan esok hari sekitar pukul 09.00 Wita.
“Kami mendapat laporan kapal tenggelam sekira pukul 15.00 Wita. Kami ke lokasi namun kondisi arus deras, sehingga pencarian hanya dengan kapal, tidak melakukan penyelaman,” beber Marwansyah, salah seorang petugas BPBD Paser.
Disebutkan warga, Mia ditemukan sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Jasad Mia menyangkut di salah satu ranting pohon di tepi sungai. “Kalau tidak menyangkut, pasti akan lebih jauh karena arus cukup deras,” beber Kiwong, sapaan akrab Marwansyah.
Sementara itu, beberapa saksi mengatakan, Kamis pagi kondisi sungai memang sedang pasang bergelombang. Ditambah lagi hujan yang turun cukup deras sehingga membentuk gelombang tinggi. Saat itu, Mansyah akan berangkat ke kebun miliknya. Sementara anaknya, Mia, ingin ikut dan menemani ayahnya sehingga keinginan Mia dikabulkan dengan syarat ditemani ibunya.
“Awalnya dilarang, tapi anaknya memaksa ikut. Padahal saat itu hujan dan arus cukup deras,” beber salah seorang warga kepada Kaltim Post kemarin. Setelah ditemukan, kedua korban langsung dimakamkan di pemakaman umum Desa Kasungai. [] TBK