PENAJAM PASER UTARA – Warga Penajam Paser Utara (PPU) diminta lebih berhati-hati atas dugaan penipuan dengan modus menjual bubuk abate. Pasalnya, sudah ada yang menjadi korban.
Kepala Dinas Kesehatan PPU Arnold Wayong mengatakan, bubuk abate dapat diperoleh dengan gratis. Masyarakat cukup datang ke puskesmas untuk meminta bubuk yang berguna membunuh jentik nyamuk tersebut.
“Kami biasa membagikan di posyandu. Kalau ada yang menjual dan mengatasnamakan pemerintah, itu tidak benar,” kata Arnold.
Pengadaan bubuk abate sudah dianggarkan pemerintah. Dengan demikian, itu tidak untuk diperjualbelikan kepada masyarakat. “Ada juga yang diperoleh melalui bantuan pemprov,” terangnya.
Jika ada bawahannya terbukti menjual bubuk abate, dia menegaskan akan memberikan sanksi. “Tapi, saya yakin tidak ada yang berani karena sudah lama digratiskan,” ungkapnya.
Adapun modus untuk lebih meyakinkan masyarakat, penjual bubuk abate mendatangi rumah warga mengenakan pakaian dinas PNS. Mereka menjual Rp 15 ribu sampai 30 ribu dan dilengkapi kuitansi. Tak sedikit yang dipaksa membeli.
Kasus ini menjadi pembicaraan hangat di Benuo Taka, khususnya di jejaring social Facebook. “Saya disuruh bayar Rp 30 ribu. Padahal orangnya pakai baju PNS. Seharusnya abate itu gratis, kok dijual,” tulis Tirta Endah Aprilyanti, warga Petung.
“Pernah juga datang ke rumah, pakai baju dinas. Tapi, saya curiganya waktu saya bilang enggak beli, dia malah maksa dan marah-marah. Dipaksa beli Rp 15 ribu dua bungkus abate,” timpal Fatimah. [] TBK