BONTANG – Kapal LCT Karya Star 27 yang tengah berlayar dari Samarinda menuju Tanjung Mangkaliat, Kabupaten Berau, terpaksa berhenti di tengah perjalanan, kemarin (5/5). Kapal berbobot 183 gross ton (GT) itu singgah di perairan Bontang, tepatnya di bui 18-19, akibat insiden berdarah.
Dua anak buah kapal (ABK) dilarikan ke RS Amalia lantaran terlibat duel. Kejadiannya sekira pukul 13.00 Wita di perairan Bontang, tepatnya sekitar 40 mil dari daratan. Dua ABK itu baru bisa dievakuasi sekira pukul 17.30 Wita oleh Sat Polair Polres Bontang.
Baku tikam itu melibatkan kepala kamar mesin (KKM) bernama Makmur (56), warga Loa Bakung, Samarinda, dengan koki kapal bernama Noviar (20), warga Kota Bangun, Kukar. Keduanya mengalami luka tusuk di badan. Makmur tertusuk di dada kiri, sementara Noviar terkena tikaman di dada tengah.
“Saya lagi menonton TV. Tiba-tiba didatangi Noviar, kemudian ditusuk,” ujar Makmur dengan suara lirih.
Setelah memberikan pernyataan, Makmur mendadak pingsan dan dibawa ke ruang operasi. Sementara, Noviar belum bisa berkomunikasi.
Yang pasti hingga berita ini diturunkan tadi malam, belum diketahui pasti asal-muasal permasalahan keduanya. “Saat saya istirahat, tiba-tiba terdengar suara keributan. Lalu saya menuju anjungan dan melihat Makmur berdarah. Dia (Makmur, Red) bilang ke saya kalau ditusuk Noviar. Kalau Noviar, saya lihat berdiri di ruang kemudi sambil berbicara dengan kapten,” kata Daifu (39), salah seorang ABK.
Beberapa saat kemudian, Noviar mendadak mengamuk dan berusaha meloncat ke laut. Namun, Daifu dan ABK lainnya berusaha menghalangi. “Beberapa jam kemudian, Noviar teriak-teriak dan bilang tidak salah. Noviar berusaha loncat ke laut tapi kami halangi. Pokoknya, Noviar benar-benar lupa diri. Makanya, kami terpaksa mengikatnya agar tidak melawan,” katanya.
Hal senada diutarakan Joko Sulistyo, ABK lainnya. Saat kejadian, dia sedang tidur sambil mendengarkan musik. Mendadak dia mendengar suara gaduh. “Saya keluar dan melihat di anjungan sudah ramai. Saya ikut membantu ABK lain memegangi Noviar. Cuma itu saja yang saya tahu. Kalau kejadiannya saya tidak tahu pasti,” kata Joko, yang mengaku baru dua hari bekerja di kapal itu.
Kapolres AKBP Heri Sasangka, melalui Kasat Polair AKP Bambang Hardiyanto menegaskan hanya menjemput kedua ABK yang terlibat perkelahian. “Setelah mendapat laporan adanya penikaman di kapal, anggota kami langsung berlayar menggunakan speedboat patroli menuju kapal,” ujarnya.
Sejauh ini, polisi masih memeriksa kapten kapal bernama Muamar Taraki dan sejumlah ABK. Informasi yang dihimpun, LCT Karya Star 27 yang berlayar menuju Berau berencana mengambil muatan buldoser. Kapal itu berangkat dari Samarinda, Senin (4/5) pukul 21.00 Wita, dengan membawa tujuh ABK. Diketahui, kapal itu baru empat bulan beroperasi. [] KP