NUNUKAN – Penjual ikan di Pasar Jamaker Nunukan mengakui membeli ikan di Tawau Malaysia, karena sepinya hasil tangkapan nelayan selama musim “terang bulan” ini. Para pedagang mengakui dengan mengimpor ikan di Tawau dan menjualnya kembali di Pasar Nunukan terdapat selisih harga sekitar Rp5 ribu per kilogram.
Menurut Andi, salah seorang pedagang ikan di Pasar Jamaker, biasanya ada 40-an lapak penjual ikan. Namun selama musim “bulan terang” jumlah pedagang tinggal 8 saja. Semua pedagang itu membeli ikannya dari Tawau. Untuk jenis ikan layang yang biasanya dijual dengan harga Rp20 ribu perkilogram, sekarang jadi Rp25 smpai 27 ribu per kilogram.
Kenaikan harga itu, karena pedagang membeli di Tawau Malaysia dengan harga RM6,5 per kilogram (atau sekitar Rp21.000 per kilogram). “Ya, ada untung sekitar Rp5 ribu per kilogram. Kami belinya 50 sampai 70 kilogram di Tawau, untuk dua hari sekali,” ujar Andi.
Lesunya perdangan ikan juga dialami pedagang ikan lainnya di Pasar Tanah Merah Nunukan. Lamma, 46 tahun, dari 80 Kios pedagang ikan hanya terisi beberapa lapak saja.
“Ada beberapa penyebabnya. Yaitu musim bulan terang dan harga-harga di Tawau juga meningkat,” ujarnya. Faktor lain karena ekonomi masyarakat di Nunukan juga melemah dan kurang tersedianya lapangan kerja.
“Saya usulkan kepada pemerintah, pedagang ikan digabung saja lagi satu pasar. Jangan terpencar seperti sekarang,” kata Lamma. Saat ini di Pulau Nunukan beroperasi Pasar ikan Lamejung, Pasar Tana Merah, Pasar Jalan Rimba dan di Pasar Baru. [] BK