TANA TIDUNG – Sebuah speedboat mesin 200 PK terbalik dan tenggelam di Sungai Sesayap, tepatnya di daerah Sungai Sesayap, Desa Sepala Dalung, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Senin (1/6) sekitar pukul 13.30 Wita kemarin. Lima orang penumpang dikabarkan tenggelam. Tiga di antaranya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dan dua lagi masih dalam pencarian.
Informasi yang diperoleh, peristiwa itu bermula saat speedboat Berkat Usaha yang dikemudikan oleh Syaiful (36) membawa 28 penumpang dari Desa Manjelutung ke Sesayap Hilir untuk menghadiri sebuah acara pernikahan. Usai acara, warga pun hendak kembali ke Manjelutung. Karena banyak warga yang hadir dalam acara pernikahan tersebut, speedboat pun harus dua kali mengangkut penumpangnya. “Pada perjalanan pertama aman saja. Yang kedua ada kejadian itu,” kata salah seorang saksi.
Dia mengungkapkan, saat hendak mengangkut penumpang untuk kedua kalinya tiba-tiba speedboat yang sedang melaju kencang menabrak batang kayu yang melintang di tengah Sungai Sesayap. Diduga kayu menghantam kipas mesin speedboat tersebut dan membuat body speedboat langsung terbalik. “Kejadiannya masih di daerah Sesayap Hilir, belum terlalu jauh dari desa yang mereka kunjungi,” ungkap saksi itu.
Saat kejadian sejumlah penumpang berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat dan berenang ke pinggir. Beberapa orang yang diduga terjebak di dalam speedboat tidak terselamatkan. Tiga orang ditemukan beberapa saat kemudian. Yaitu atas nama, Maryati (30), Nisa Pratama (12) dan Siti Fatma (4). Sementara yang dipastikan hilang adalah Evi (40) dan Pari (2)
Kapolres Bulungan AKBP Eka Wahyudianta melalui Kapolsek Sesayap AKP Muhaimin saat dihubungi membenarkan adanya peristiwa nahas tersebut. Dia mengungkapkan, speedboat nahas tersebut mengangkut sebanyak 28 penumpang, termasuk motoris dan ABK (Anak Buah Kapal). Terdiri dari 15 perempuan dan 13 laki-laki.
Berdasarkan hasil penyelidikan di lapangan, kronologis kejadian bermula saat speedboat warna biru putih itu melaju dari dermaga Sesayap Hilir hendak menuju Manjelutung. Sekitar setengah jam perjalanan, tiba-tiba speedboat menabrak batang dan langsung tenggelam. “Speedboat langsung tenggelam ke dasar sungai. Jadi banyak penumpang yang terjebak di dalam. Beruntung ada yang bisa berenang dan langsung ke pinggir,” kata Muhaimin.
Dibantu warga, para penumpang pun langsung dievakuasi. Termasuk tiga penumpang yang ditemukan sudah dalam kondisi meninggal. “23 penumpang berhasil kita evakuasi dengan selamat. Kemudian tiga ditemukan sudah meninggal, dan dua sementara masih dalam pencarian,” kata Muhaimin lagi.
Hingga berita ini diturunkan, tadi malam pencarian terhadap dua korban hilang masih terus dilakukan. “Kita dibantu warga, dan Tim SAR. Pencarian malam ini di sekitar lokasi kejadian, dengan bantuan alat penerangan. Kalau hingga malam ini tidak juga ditemukan, pencarian kita lanjutkan,” ujarnya.
Sementara informasi lain yang dilaporkan salah seorang pemilik akun facebook, Ardiansyah, menyatakan bahwa korban yang dipastikan selamat 14 orang, 6 meninggal dan 3 hilang. “Kejadian speedboat terbalik tepat pukul 15.00 Wita, kemarin d daerah Sesayap Hilir. Jumlah penumpang yang selamat 14 orang, 6 meninggal dan 3 masih dalam pencarian,” ujar Ardiansyah, melalui akun Facebook.
Ardiasnyah mengunggah lima helai foto dari lokasi kejadian. Menurutnya, foto tersebut disebar seorang kawannya, pengguna akun Joe Bryan NuRse. “Saya mendapat info dari teman, dari lokasi kejadian,” kata Ardiansyah.
JENAZAH EVI
Sementara satu dari korban dua korban hilang akhirnya ditemukan oleh tim pencari, namun sudah dalam kondisi tak bernyawa.Korban tersebut tersebut adalah Evi (40) warga Menjelutung, Tana Tidung.
Keterangan dari Polres Bulungan, korban Evi ditemukan sudah tak bernyawa radius 1 (satu) kilometer dari lokasi kejadian kecelakaan dalam kondisi mengapung di permukaan sungai sekitar pukul 15.30 Wita.
“Korban Evi sudah ditemukan tim pencari dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Jaraknya dari lokasi kecelakaan sekitar satu kilometer. Dugaan memang korban sudah terseret arus ke hilir,” sebut AKP Muhaimin.
Usai penemuan di lokasi, mayat Evi dibawa ke Puskesmas Kecamatan Sesayap Hilir untuk divisum. Ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan Evi sudah cukup meyakinkan keluarga bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah keluarganya. [] KP/TB