KUTAI KARTANEGARA – Begitu meriahnya berbagai even yang digelar dalam rangkaian Erau International Folk Arts Festival (EIFAF) 2015, sampai-sampai para peserta yang ikut andil, terutama dalam perlombaan, sampai harus rela bersakit-sakit dan pingsan. Lihat saja dalam even lomba tradisional perahu atau gubang yang digelar di Sungai Bekotok, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).
Pada babak penyisihan hingga semi final, Senin (08/06) lalu, para peserta putri sampai jatuh pinsang akibat kelelahan. Sedikitnya ada 9 peserta putri yang jatuh pingsan, baik setelah ataupun sebelum mencapai garis finish. Beruntung petugas Search and Rescue (SAR) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kukar telah bersiaga untuk membantu membawa peserta yang pingsan ke tepi sungai.
Peserta putri yang telah kehabisan tenaga itu kemudian diperiksa dan mendapatkan perawatan di Posko Kesehatan yang disiapkan Puskesmas Loa Ipuh. Tak ada yang mengalami masalah kesehatan serius. Hanya perlu istirahat secukupnya, mereka pun sudah kembali bugar beberapa saat kemudian.
Lomba Gubang Lunas atau lomba mendayung perahu ini digelar untuk kedua kalinya dalam rangka menyemarakkan pesta adat Erau. Ada 4 nomor yang dipertandingkan yakni 200 Meter Perorangan Putra, 200 Meter Perorangan Putri, 300 Meter Beregu Putra dan 300 Meter Beregu Putri.
Menurut Ketua Panitia Olahraga Tradisional EIFAF 2015, Junaidi, secara keseluruhan ada 117 peserta dalam lomba Gubang Lunas ini. “Untuk Perorangan Putra ada 48 peserta, Beregu Putra 36 peserta, Peorangan Putri 21 peserta dan Beregu Putri sebanyak 12 peserta,” ujarnya.
Selain diikuti peserta asal Tenggarong, lanjutnya, Lomba Gubang Lunas ini juga diikuti peserta dari Kecamatan Muara Kaman dan Kota Bangun. “Lomba ini kedua kalinya kita laksanakan dalam rangka memeriahkan Erau,” katanya. Pelaksanaan lomba Gubang Lunas ini digelar selama 2 hari yakni mulai Minggu (07/06) lalu hingga Senin (08/06) di sungai Tenggarong, tepatnya di depan kantor PT Telkom Tenggarong. [] KKR