NUNUKAN – Kata orang, nasib jadi tenaga honor memang sulitnya minta ampun. Mengapa? Di antaranya soal gaji yang baru dibayarkan setelah berbulan-bulan bekerja. Ini berbeda sekali dengan yang judah jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sudah gaji dan tunjangan dibayar tepat waktu. Jika berulah macam-macam, tak mudah diberi sanksi. Sulitnya jadi tenaga honor ini terlihat sekali di pedalaman Kabupaten Nunukan.
Itu dialami sejumlah bidan yang pegawai tidak tetap (PTT) dan bertugas di pedalaman Kabupaten Nunukan. Mereka mengaku sudah lima bulan bekerja belum juga menerima bayaran. Lalu bagaimana mereka bisa bertahan hidup? Satu-satunya cara dengan cara hutang. “Kami bertugas di daerah pelosok tapi sejak tahun 2015 ini, sejak bulan dua sampai sekarang kami belum pernah digaji,” kata salah seorang bidan yang bertugas di Kecamatan Tulin Onsoi, kepada pers, Senin (8/6/2015).
Dia menjelaskan, bidan PTT yang belum digaji ini merupakan bidan periode Oktober yang mulai bekerja tahun 2011. Karena belum digaji, merekapun harus irit menggunakan duit yang tersisa. Sejumlah bidan bahkan harus berusaha mencari pinjaman agar dapur tetap bisa mengepul. “Kadang kami ngutang ke warung, kadang ngutang keteman,” ujarnya.
Persoalan ini sudah seringkali ditanyakan kepada Dinas Kesehatan kabupaten Nunukan pada bidang yang mengurusi PTT. “Tetapi responnya selalu tunggu saja. Jadi kami merasa status kami gantung ndak jelas, kerja tanpa gaji. Kami tidak tahu harus mengadu kemana lagi?” katanya. [] TBK