KUTAI KARTANEGARA – Makan bersama dengan duduk bersila dan berhadap-hadapan dalam bahasa Kutai disebut beseprah. Beseprah adalah salah satu tradisi adat Kutai yang masih berlaku hingga sekarang. Di ajang Erau International Folk Arts Festival (EIFAF) 2015, tradisi beseprah dilakukan setiap hari, dari acara dibuka hingga sehari sebelum penutupan.
Siapapun dapat ikut beseprah dan menikmati berbagai menu tradisional secara gratis. Seperti yang dilakukan sejumlah tamu dan peserta EIFAF 2015 dari manca negara. Mereka menikmati beseprah yang digelar dari Jalan Monumen Timur hingga Jalan Mulawarman, depan SMAN 1 Tenggarong, Rabu (10/6) lalu, berlangsung mulai pukul 07.00 Wita.
Bersama mereka sejumlah pejabat di lingkungan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kerabat kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, perwakilan perusahaan, organisasi kemasyarakatan dan masyarakat umum. Mereka duduk lesehan beralaskan karpet dan terpal. Sejumlah makanan, kue tradisional khas Kutai serta minuman tersaji di hadapan mereka.
Di antara menu yang disajikan untuk para peserta beseprah ada nasi kuning, nasi kebuli, nasi pundut, lontong sayur, hingga aneka jajanan seperti apam, untuk-untuk, basong, tumpi, roti pisang, putu labu, putu ayu, lumpia, lemang dan lain sebagainya.
Dimulainya acara makan Beseprah ini ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Bupati Kukar Rita Widyasari bersama Ketua DPRD Kukar Salehuddin, Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat serta perwakilan delegasi mancanegara peserta EIFAF 2015.
Bupati Rita Widyasari dalam sambutannya mengatakan, makan Beseprah ini merupakan tradisi cara makan Kutai dengan menjunjung adab dan rasa kebersamaan. Sejak jaman dulu, lanjut Rita, Sultan Kutai terkenal merakyat, yaitu melihat langsung keadaan rakyat dan kadang kerap diakhiri dengan duduk makan bersama atau Beseprah. “Jadi, selain memelihara tradisi juga untuk mempererat silaturahmi dan meleburkan strata dalam sebuah kebersamaan. Kebersamaan merupakan kunci untuk mencapai masyarakat sejahtera dan berkeadilan,” imbuhnya.
Rita Widyasari mengatakan, acara beseprah merupakan perwujudan kebersamaan antara sultan dan rakyat. “Ide beseprah sendiri datang dari Sultan. Karena Sultan sendiri dulu sering beseprah ke setiap kecamatan,” kata Rita.
Dalam acara makan Beseprah ini, delegasi mancanegara tampak antusias menikmati hidangan yang tersaji. Salah satunya adalah Christina, anggota delegasi kesenian Amerika Serikat asal Hawaii ini mengaku sangat menyukai makanan yang disajikan. “Saya mencicipi hampir semua makanan. Semuanya enak. Tapi satu yang paling suka adalah kue yang ada kelapanya,” ujar gadis cantik berdarah Spanyol ini merujuk kue Putu Ayu sebagai kue favoritnya.
Sementara anggota delegasi kesenian asal Slovenia, Jerneja Erzen, juga menyatakan sangat senang bisa menyantap aneka kuliner khas Indonesia, khususnya Kutai. “Tadi saya mencoba nasi kuning, tidak terlalu pedas. Kemudian saya suka makan kue gulung yang isinya ada daging ayam dan sayur,” ujar wanita yang akrab disapa Neja ini merujuk kue Lumpia sebagai makanan yang disukainya. [] KR/KKR/HMS