BULUNGAN – Pengangkatan bangkai kapal pesiar Warmond buatan negeri Belanda yang jadi aset Kesultanan Bulungan di dasar Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), masih belum bisa dilakukan lantaran terkendala peralatan teknis.
Kapal yang karam akibat serangan udara pasukan sekutu itu sebenarnya sudah ditemukan titik lokasinya, di sekitar Kecamatan Tanjung Palas. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Bulungan, Datu Jamlus, ketika di Masjid Darussalam Tanjung Selor, Rabu (8/7/2015) lalu.
Dia mengungkapkan bahwa pengangkatan belum berhasil dilakukan. “Pencarian dilakukan sampai berhari-hari, sampai seminggu,” ujarnya kepada wartawan.
Berdasarkan hasil pencarian itu, para penyelam yang berasal dari negara Korea masih terkendala dalam hal alat pencarian. “Sampai sekarang baru ketemu titik tenggelam saja. Belum di angkat karena keterbatasan alat,” tutur Datu.
Namun kata mereka, ujar Datu, tim pencari tersebut akan kembali lagi ke Tanjung Palas untuk membawa alat deteksi bangkai. Sebab, alat yang selama ini dibawa hanya mampu mendeteksi di kedalaman sekitar 50 meter. “Yang terdeteksi baru bagian kepala kapal. Posisi tenggelamnya kapal tidak datar tetapi menukik ke atas. Bagian yang paling atas, ya kepala kapalnya. Mungkin bagian ekor kapal terpendam di dalam tanah sungai,” katanya.
Dia pun menegaskan, dalam hal ini Pemkab Bulungan tidak ikut campur dalam urusan evakuasi tersebut sebab semua dana pencarian ditanggung oleh donatur dari Korea. “Tetapi kegiatan mereka sudah mendapat sepengetahuan dari kami (Pemkab Bulungan) dan telah disetujui oleh keluarga ahli waris Kesultanan Bulungan,” ujar Datu. [] TBK