SAMBAS – Ada tanda-tanda kesengajaan atas peristiwa kebakaran gedung Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Raudhatul Ulum di Desa Sungai Nyirih, Kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas. Kebakaran gedung sekolah Islam itu terjadi berulang kali dan memantik kecurigaan pihak sekolah dan masyarakat setempat bahwa ada unsur kesengajaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kepala MAS Rhaudatul Ulum Kolan Fauzi menuturkan, kebakaran pertama kali terjadi 29 Oktober 2014 dimana yang terbakar ruang kelas 1. Kemudian, kebakaran kedua terjadi 2 Mei 2015, ketiga pada tanggal 27 Juni 2015 dan kebakaran keempat terjadi 13 Juli 2015. “Yang terakhir kebakaran yang paling parah karena menghanguskan ruangan kepala sekolah dan ruangan mushola,” ujarnya didampingi Waka Kesiswaan Suhedi dan Guru Penjaskes Sarkawi.
Tak hanya itu, kejadian tersebut juga menghangusakan semua piala, dan arsip-arsip sekolah termasuk SK akreditasi yang tinggal sepotong. Kolan menuturkan yang membuat pihak sekolah bertanya-tanya kenapa insiden kebakaran ini seolah-olah dibuat sengaja padahal sekolah yang dipimpinnya sejak 1 April 2014 ini tidak memiliki masalah apa-apa.
Terlebih saat kejadian pertama kali yang dilihat pertama kali oleh siswa sumber kejadian berasal dari keset kaki yang tiba-tiba berpindah tempat di tepi dinding membakar papan tulis dan sempat membakar sebagian dinding ruangan kelas. Satu diantara tokoh masyarakat Jawai Syahrial menuturkan, insiden kebakaran sekolah diwilayahnya ini telah dibicarakan ditingkat desa bahkan kecamatan sebelum lebaran kemarin. “Masyarakat sudah dikumpulkan, kepala desa, camat, muspika dan aparat hadir,” ujarnya.
Dalam pembahasan ia mengatakan pihak aparat berjanji untuk bekerja keras mencari pelaku dan pihak masyarakat akan siap membantu. “Namun kita mohon dari pihak Kementerian Agama turun ke lapangan, karena sampai sekarang sama sekali belum memantau,” ujarnya.
Ia mencium aroma kejanggalan dalam insiden ini lantaran kejadian berturut-turut terjadi pasca pergantian kepala sekolah.Sehingga ia berharap pihak terkait agar segera menangani kasus ini dan menemukan pelaku pembakaran jika memang sengaja lantaran jika dibiarkan khawatir memantik kemarahan masyarakat yang tidak terkendali. “Karena kita takut sekolah akan dibakar ulang,” jelasnya. Bahkan masyarakat pun meminta polisi harus segera memasang police line.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sambas, AKP Eko Mardianto S.Ik terkait insiden kebakaran MAS Raudhatul Ulum ini pihaknya tangani dengan memeriksa saksi-saksi terkait. “Sejauh ini masih mencari saksi-saksi untuk kita periksa,” pungkasnya. [] ANT