KUTAI KARTANEGARA – Banyaknya hasil pembangunan fisik yang rusak tak lama setelah dibangun, membuat Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) H Rudiansyah perlu mengingatkan pemerintah daerah agar lebih memperhatikan kualitas ketimbang kuantitas.
Kualitas yang dimaksud yakni pembangunan infrastruktur, baik jalan bangunan sekolah sampai dengan tempat-tempat fasilitas publik termasuk tempat ibadah.
“Kami minta kepada pemerintah jangan hanya mengejar kuantitas, dengan membangun akses jalan semenisasi, namun belum berumur satu tahun sudah rusak parah,” kata Rudiansyah kepada wartawan, Senin (31/8).
Rudiansyah menyebutkan, jika ditelisik sesuai dengan draft dan kajian yang ada, proyek semenisasi jalan bisa dinikmati warga selama empat tahun bahkan lebih.
“Untuk normalnya empat tahun itu maintenance. Empat tahun itu baru terkelupas sedikit, bisa kita ambil contoh seharusnya pembangunan infrastruktur jalan itu seperti jalur dua Tenggarong Seberang-Samarinda yang sampai hari ini benar-benar berkualitas baik,” sebutnya.
Rudiansyah memaparkan target seharusnya pembangunan infrastruktur jalan bertahan minimal berusia 10 tahun dan inilah yang seharusnya dilakukan pemerintah terhadap seluruh akses jalan yang dikerjakan di Kukar.
“Jadi jika kualitas yang kita utamakan, maka kita tidak perlu membangun jalan lagi, dan anggaran pemerintah yang diperuntukkan kemaslahatan umat bisa benar-benar terasa manfaatnya. Pembangunan di Tenggarong ini belum ada yang prioritas termasuk Jalan Diponegoro dan Jalan Ahmad Dahlan,” papar Rudiansyah.
Dia menegaskan agar jalan prioritas yang seharusnya di bangun secara kualitas baik adalah jalan-jalan penghubung desa dan antar kecamatan. “Yang prioritas ini adalah jalan penghubung desa karena target pemerintah itu RPJMD-nya menghubungkan desa ke desa ke kecamatan,” tegasnya. [] Advetorial