MELAWI – Guna mengamankan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), Kepolisian Resor (Polres) Melawi menurunkan sebanyak 333 personel untuk pengamanan pelaksanaan seluruh tahapan pesta demokrasi tersebut.
Pengamanan tersebut akan meliputi seluruh aspek tahapan, mulai dari pelaksanaan kampanye, serta pengamanan sejumlah kantor penyelenggara seperti KPU dan Panwaslih hingga pengamanan saat pendistribusian logistik dan kotak suara.
Kapolres Melawi, AKBP Cornelis M Simanjuntak, di Nanga Pinoh ibu kota Kabupaten Melawi, Kamis mengungkapkan pihaknya sudah melakukan Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Kapuas 2015 pada Rabu (2/9).
“Operasi tersebut dimaksudkan untuk mengecek kesiapan personel, dan kelengkapan sarana dan prasarana serta unsur terkait dalam rangka pengamanan pilkada,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, Polri sebagai penanggung jawab keamanan dalam negeri berkewajiban untuk mengawal, menjaga dan mengamankan penyelenggaraan pilkada 2015.
Dalam pengamanan pilkada Melawi, lanjut Cornelis, pihaknya juga telah melakukan pemetaan kerawanan gangguan keamanan selama pilkada berlangsung. Hal tersebut sudah diantisipasi dengan pengaturan personel yang berjaga di area kantor KPU, Panwaslih, hingga TPS.
“Polres juga akan menekan angka kejahatan selama pilkada berlangsung, termasuk dengan peningkatan operasi cipta kondisi yang akan terus dilakukan, terutama pada penindakan pelaku kejahatan,” katanya.
Cornelis merinci kekuatan personel yang akan diturunkan dalam setiap tahapan pilkada. Dimana untuk masa kampanye ada setengah kekuatan atau 166 personel yang akan diturunkan, pada masa tenang seperlima kekuatan atau 66 personel, pada masa pemungutan suara ada dua pertiga kekuatan atau 222 personel, perhitungan suara dua pertiga kekuatan, penetapan hasil sepertiga kekuatan dan tahap pengucapan janji calon terpilih sebanyak dua pertiga kekuatan personel.
“Untuk pengamanan TPS, polisi juga menggunakan empat pola yakni untuk kategori aman satu polisi menjaga empat TPS, Rawan I satu polisi menjaga tiga TPS, Rawan II satu polisi menjaga dua TPS dan Rawan III satu polisi menjaga satu TPS,” kata dia.
Kapolres Cornelis juga meminta seluruh anggota Polres Melawi menyiapkan kondisi fisik yang prima serta menguasai teknik dan taktik pengamanan sesuai dengan latihan pra-operasi serta juga mempelajari peraturan perundang-undangan tentang pilkada sehingga bisa memberikan penjelasan tentang larangan dan hal hal yang diperbolehkan selama pelaksanaan pilkada.
“Yang terpenting, bersikap netral. Tidak boleh berpihak. Bila masyarakat atau penyelenggara melihat ada anggota yang tidak netral saya sebagai kapolres membuka diri agar masyarakat bisa menyampaikan ke kami sehingga bisa ditindaklanjuti dan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran,” katanya.
Ia meminta anggota tidak bersikap arogan dalam menangani permasalahan. Bersikap peka dan sensitif terhadap setiap gejala penyimpangan pelaksanaan pemilukada yang terjadi untuk segera ditindaklanjuti.
“Laksanakan pengawalan dan pengamanan kotak suara dari KPU, PPK, PPS hingga sampai ke TPS dan begitu sebaliknya. Dengan tidak melepas sedetikpun dari pandangan,” katanya.
Walau tahapan pilkada memiliki potensi kerawanan, namun ia tetap berharap kondisi yang sudah kondusif bisa terus terpelihara dan dipertahankan.
“Saya mengimbau agar seluruh pihak dan masyarakat, baik KPU, Panwas, pasangan calon, dan partai pendukung untuk turut serta berpartisipasi aktif dalam upaya memelihara kondusifitas kamtibmas selama pilkada berlangsung,” katanya.
Pilkada Melawi Desember mendatang diikuti dua pasangan calon yakni nomor urut 1 Panji (wakil bupati petahana) yang berpasangan dengan Dadi diusung PDIP, Hanura dan Nasdem.
Calon nomor urut 2, Firman Muntaco (bupati petahana) berpasangan dengan John Murkanto Ajan, diusung delapan partai politik, di antaranya Partai Golkar, Gerindera, PKS, PAN, PKB, PKPI, PPP, dan Partai Demokrat. [] ANT