Hacker Cina Bikin Khawatir Adidaya

hacker cina vs usLEMBAGA intelijen Amerika Serikat meminta tambahan biaya untuk menangkal serangan para hacker asal China yang dituding sewaktu-waktu bisa menargetkan berbagai kepentingan di negara adi daya tersebut.

Direktur Intelijen Nasional James Clapper di depan anggota komite kongres mencontohkan bagaimana serangan dunia maya begitu meningkat selama beberapa minggu sebelum Presiden China Xin Jinping membuat kunjungan kenegaraan ke Washington.

Menurut penilaiannya, China dan Rusia bisa melakukan serangan yang dapat beresiko mengancam dunia maya secara global. Dia juga menyebut Iran dan Korea Utara sebagai ancama serius namun mereka tak memiliki teknologi yang canggih.

“Spionase dunia maya asal China terus menargetkan serangan ke sektor penting AS, mulai dari informasi keamanan nasional untuk data ekonomi hingga hak kekayaan intelektual yang dipunyai AS,” kata Clapper, seperti dikutip dari Reuters.

Clapper tidak secara eksplisit menyalahkan China untuk peretasan Kantor Manajemen Personalia di Negeri Paman Sam, tapi ia mengatakan pelanggaran itu tak boleh dipandang sebelah mata, walaupun sampai saat ini belum ada tanda-tanda menggunakan data itu untuk hal jahat.

“Ini ancaman kontra-intelijen yang signifikan,” kata Direktur FBI James Comey bersaksi di sidang yang sama.

China sendiri telah membantah terlibat dalam aksi peretasan database pemerintah dan perusahaan dan mereka juga menegaskan bahwa negaranya juga menjadi korban.

KERJA SAMA

Di tengah upaya Amerika Serikat meningkatkan keamanan terhadap aksi peretasan China, pemerintah China justru membuka peluang kerja sama keamanan siber dengan Negeri Paman Sam, Jumat (11/9).

Peluang kerja sama itu diucapkan oleh Penasihat Negara China, Yang Jiechi, dalam bahasa Inggris di media China Daily setelah Direktur Intelijensi Nasional AS, James Clapper, mengatakan dalam negara perlu waspada terhadap serangan siber China.

“China dan Amerika Serikat benar-benar dapat membuat titik kerja sama keamanan siber antara kedua negara,” kata Yang dalam sebuah wawancara yang fokus menanyakan kunjungan kenegaraan Presiden China Xi Jinping ke AS.

“Kami berharap China, AS dan negara-negara lain bisa bekerjasama untuk aturan keamanan siber di arena internasional dalam semangat saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan,” kata Yang.

Ia meneghaskan bahwa China sendiri adalah korban peretasan siber dan ia mengatakan dugaan ini harus diselidiki dan ditangani.

Sebaliknya, selalu menuding China berada di balik aksi peretasan yang menyerang negara. Menurut beberapa pejabat AS, pemerintah Obama sedang mempertimbangkan sanksi kepada individu China yang melakukan serangan terhadap perusahaan atau lembaga AS.[] CI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com