KUTAI KARTANEGARA – Dua bocah warga RT 002, Desa Sanggulan, Kecamatan Sebulu, Ahmad Riyadi (11) dan Fito Ardiyanto (11) menderita luka bakar yang cukup parah di bagian tangan dan kaki, akibat terkena uap panas dari tumpukan pasir berwarna kuning yang merupakan limbah batu bara PT Kalimantan Powerindo (KP).
“Kejadianya pada 31 Agustus 2015 lalu, sekitar pukul 10.00 Wita. Saya bersama Fito, ingin membeli gasing. Saat melewati lokasi PT KP, ada tumpukan pasir kuning, saya dan Fito langsung loncat untuk bermain, namun tiba-tiba kaki dan tangan saya terasa panas seperti terbakar api,”ungkap Riyadi didampingi Neneknya Marlika saat ditemui di RSUD AM Parikesit, Rabu (16/9).
Marlika menambahkan, Riyadi yang duduk di kelas VI SD 009 Sanggulan ini sudah 20 hari di rumah sakit dan sempat menjalani empat kali operasi kulit. Sangat disayangkan, pihak perusahaan seakan lepas tangan. Awalnya ada perwakilan perusahaan yang datang memberikan uang tali asih sebesar Rp1 juta dan berjanji akan kembali datang, namun tak pernah muncul. “Sampai saat ini, saya dan ibu Fito, sudah keluar uang Rp5 juta. Kami juga terus berkomunikasi dengan pihak perusahaan, namun selalu dijanjikan saja,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Perusahaan, Syaibe mengatakan telah memberikan uang tali asih kepada korban sebesar Rp1 juta. Sedangkan untuk tindak lanjut permasalan ini akan diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing.
“Saya tidak mengetahui jelas lagi permasalahan tersebut, namun yang pastinya itu sudah kita tangani. Sepengetahuan saya, kedua korban tersebut sudah keluar dari rumah sakit, mengingat sudah sekitar 20 hari kejadianya,” tegasnya. [] KKC